Matahari
tepat ditengah-tengah kepala saat aku beranjak menyeberangi jalan raya untuk
menuju ke salah satu toko pakaian di kotaku. Panas, bising, berdebu aku rasakan
siang itu, berjibun kendaraan baik itu motor, mobil, truk kecil maupun truk
tronton berebutan untuk memenuhi jalanan dan nyaris menutupi pandanganku. Aku
tetap melaju, melambaikan tangan untuk segera menyeberang dan mendapatkan
beberapa barang dari toko itu.
Brp
brp brp brp...Mimpi Adalah Kunci …Sejurus
nada sms, ‘Laskar Pelangi’ milik Nidji dari ponselku berbunyi. “Mini Sasandonya
udah q siapin ra, berangkat kapan? Mpe ketemu yah”. Sms dari sahabatq Reta,
gadis asli Nusa Tenggara Timur. “Ok….makasih ya….ni aq bawain batik…..berangkat
selasa, mpe ketemu minggu depan di pulau seberang Reta…..”. Jawabq seketika. Reta
adalah salah satu temanku dari propinsi lain.
Aku membayangkan alat musik sasando
khas Rote, NTT yang dibuat dalam bentuk mini itu. Alat musik ini digunakan
dengan cara dipetik. Bagian utama sasando berbentuk tabung panjang yang terbuat
dari bambu. Bagian tengah terdapat dawai yang direntangkan di tabung. Tabung
sasando ini diletakkan dalam sebuah wadah yang berbantuk anyaman dari daun
lontar yang dibuat seperti kipas. “Asyik bakalan nambah lagi ni koleksi
benda-benda khas daerah yang aku miliki”. Aku tersenyum kecil dan masih meneruskan
aksiku di took itu.