Nangka….Cita rasa alaminya
* Iwan Budiono, S.Pd

Biji nangka (beton) dapat dimanfaatkan sebagai makanan kecil setelah direbus atau disangrai. Bahkan setelah direbus,biji dapat ditumbuk menjadi tepung. Sehingga dapat menjadi campuran tepung gandum untuk pembuatan roti atau mie, nyam-nyam kalau pake saus nangka segala. Daun nangka muda dapat digunakan sebagai pakan ternak. Kulit kayunya kira-kira mengandung 3,5% tanin dan dapat dibuat tali atau kain. Zat warna kuning yang dihasilkan dari ekstrak kulit kayu pohon nangka dapat dipergunakan sebagai bahan pewarna jubah sutera atau katun untuk pendeta Budha. Getah tanaman dapat untuk perangkap burung dan perekat porselen dan menambal perahu.
Kayunya tergolong setengah keras, tahan terhadap rayap dan pembusukan oleh jamur dan bakteri. Sifat alaminya adalah berkilap jika disemir dan banyak diminati sebagai bahan dasar pembuatan mebel, konstruksi bangunan dan bahan perkakas musik. Sedangkan bagian akarnya disukai sebagai bahan ukir-ukiran dan bingkai lukisan. Adapun bagian-bagian lain pohon ini dapat pula dimanfaatkan sebagai obat herbal. Di Cina, biji nangka digunakan sebagai tonik pendingin, bergizi dan bermanfaat mengatasi gangguan alkohol. Pati (tepung) biji nangka dapat pula disangrai kemudian menjadi camilan untuk mengobati hepatitis dan meningkatkan libido. Sedangkan daunnya dapat bermanfaat untuk mengobati luka dengan cara dipanaskan atau abu daunnya jika dicampurkan dengan abu kulit jagung dan batok kelapa dipercaya mengobati penyakit borok. Kayunya dipercaya memiliki khasiat penenang dan empulurnya dapat merangsang aborsi. Serta ekstrak akarnya dapat mengobati demam dan mencret pada anak-anak dan orang dewasa. Selamat mencoba. (*\Anggota Perpustakaan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar