Perpustakaan “Ngudi Ilmu”
Desa Mukiran Kecamatan
Kaliwungu
Perpustakaan Ngudi Ilmu berdiri secara resmi
tahun 2006, dengan SK Kepala Desa Mukiran waktu itu Bapak Sudarjono. “Berharap masyarakat Mukiran bisa terus
menerus menimba ilmu di perpustakaan ini”, ungkap Bapak Sudarjono ketika BP
bertanya ihwal nama Ngudi Ilmu.
“Sejarah
Ngudi Ilmu sampai hari ini layaknya kehidupan bagaikan Roda yang berputar, diawal berdirinya perpustakaan membutuhkan
segenap usaha dan kerja keras” jelas Bapak Kades. Dengan sekuat tenaga semua
perangkat desa di dukung kepala desa berusaha menghidupkan perpustakaan desa
Ngudi Ilmu. Berbagai hambatan di temui, mulai dari koleksi yang terbatas,
kurangnya anggaran dan belum adanya warga yang bersedia menjadi pekerja sosial
menjadi pengelola perpustakaan Ngudi Ilmu adalah kendala-kendala yang menghadang
Perpustakaan Ngudi Ilmu, “Belum adanya
kesadaran masyarakat akan pentingnya minat baca menjadikan bertambah kerasnya
daya upaya kami”, tambah Bapak Kades.

Seiring berjalannya waktu,
pada tahun 2010 Perpustakaan ngudi Ilmu bertemu jodohnya (baca: warga yang
bersedia mengelola). Ngudi Ilmu akhirnya mulai bergeliat. Mbak Dar begitu
dipanggil akrab oleh teman-temannya. Aktivis desa yang sekaligus lulusan DII Perpustakaan
Universitas terbuka, merasa tergerak hatinya untuk ikut menggunakan ilmunya
demi kemajuan masyarakat.

Koleksi Perpustakaan sampai saat ini
berjumlah 2200 eksemplar. “Saat mendirikan
perpustakaan ini, kami hanya memiliki beberapa puluh koleksi warisan dari
kegiatan PKBM yang pernah kami laksanakan. Kemudian berkat bantuan rekan,
kenalan dan berbaga pihak yang peduli lambat laun koleksi kami meningkat”,
urai Bapak Sudarjono. Dari data yang diperlihatkan, beberapa lembaga yang
pernah membantu antara lain UI, Perpustakaan provinsi dan beberapa perusahaan
swasta.
Perhatian pemerintah desa
dari tahun ke tahun cukup membanggakan, secara signifikan Ngudii Ilmu mendapat
suntikan dana operasional dari APBDes. Tahun 2010 mendapat alokasi sebesar lima
ratus ribu, setahun kemudian meningkat menjadi enam ratus ribu. Sementara tahun
ini malah mendapatkan satu juta. “Alokasi
anggaran tersebut kami gunakan untuk operasional seperti ATK, perbaikan,
kegiatan dan sedikit jerih payah untuk pengelola perpustakaan”, ungkap Mbak
Dar. Selain Daryati, ada pula seorang warga yang secara sukarela membantu
mengelola perpustakan.
Di tahun 2013, melalui PNPM
pihak pemerintah desa mengusulkan pembangunan gedung perpustakaan. “Usulan tersebut menempati rangking tertinggi
(MAD) dan menjadi prioritas”, kata Bapak Kades. “Kesadaran masyarakat semakin meningkat akan pentingnya membaca, apalagi
anak-anak mereka sering juga memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat belajar,
selain itu bila sudah menempati gedung sendiri pemanfaatan perpustakaan akan
lebih maksimal”, tambah Bapak Kades, Bapak Sudarjono.
Jam Buka Layanan baca dan
sirkulasi Senin, Selasa, Jumat Jam 08.00-16.00 dengan keanggotaan gratis. “Kami gratiskan agar menarik masyarakat untuk
menjadi anggota perpustakaan”, jelas mba Dar. Kegiatan Perpustakaan Ngudi
Ilmu antara lain:
1.
Story Telling
Rutin perbulan dan ketika
ada lomba-lomba desa seperti ketika ada lomba desa, lomba PKK dan lain-lain.
2.
Lomba-lomba mempromosikan perpustakaan, bekerjasama dgn kkn Undip tahun
2012. Seperti lomba mewarnai, menggambar, baca puisi.
3.
Layanan baca di acara posyandu.
Setiap ada kegiatan posyandu, petugas dari
Perpustakaan Ngudi Ilmu datang membawa buku dan dilayankan kepada para ibu-ibu.
“Buku-buku seperti resep masakan,
kesehatan sangat diminati para ibu-ibu, respon mereka bagus dengan bukti ketika
petugas berhalangan datang bahkan dengan diwakili pengurus Posyandu datang
meminjam buku”, urai Mbak daryati.
4.
Belajar Bersama
Setiap buka perpustakaan,
anak-anak menjadikan perpustakaan menjadi tempat belajar bersama, dan
seringpula ketika bukan hari layanan (namun anak-anak/masyarakat boleh membaca)
mereka tetap belajar bersama.
Perpustakaan Ngudi Ilmu yang
berlokasi Kecamatan yang cukup jauh jaraknya dengan ibukota Kabupaten Semarang
(Ungaran), tepatnya di Desa Mukiran. “Peningkatan
kualitas sumber daya manusia sangat urgen untuk diperhatikan, perpustakaan
adalah salah satu faktor pendukung usaha peningkatan kualitas sdm itu”,
jelas bapak Sudarjono. “Selain
menciptakan generasi baru, sebenarnya potensi perpustakaan untuk ikut
menggerakkan potensi taraf keluarga sangat besar, ibu-ibu rumah tangga bisa
mempelajari buku keterampilan seperti memasak, kemudian bisa membuat usaha
makanan/ katering, para petani juga bisa memanfaatkan buku tentang pertanian
untuk meningkatkan hasil baik itu kualitas maupun kuantitas panenan mereka”,
Bapak Kades Sudarjono menambahkan.
Diakhir perbincangan, Mba
Daryati mengungkapkan harapannya, “Semoga
perpustakaan Ngudi Ilmu bermanfaat kepada seluruh masyarakat, serta masyarakat
menyadari pentingnya membaca buku”. Untuk korespondensi, dan segala macam
bantuan bisa menguhubungi pengelola Perpustakaan Ngudi Ilmu : Daryati, dengan
alamat Desa Mukiran Kaliwungu Kabupaten Semarang dan 085647294147. Ayo
Bergerak, Membaca sekarang Juga. (BM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar