*/Bambang
Murdianto,SS.
Sudah mahfum,
bila sebuah perpustakaan kesulitan untuk mengembangkan dirinya. Mulai dari
keterbatasan kemampuan SDM sampai dengan kurangnya dukungan anggaran, yang
menurut sebagian orang menjadi alasan klise untuk sebuah argumen stagnan-nya perkembangan perpustakaan.
Namun kedua hal tersebut tidak bisa dikesampingan, merupakan faktor utama
majunya perpustakaan.
Ketiadaan dana
(baca:keterbatasan Anggaran), yang seringkali memaksa sebuah perpustakaan
menomorduakan kegiatan promosi bagi para calon pengguna / masyarakat umum sudah
menjadi hal yang biasa. Padahal promosi merupakan kegiatan pengenalan suatu
produk/jasa kepada konsumennya. dan produk dari perpustakaan adalah layanan
jasa informasi (baca/pinjambuku).
Darmono (2009),
dalam bukunya yang berjudul Perpustakaan Sekolah, memaparkan bahwa Promosi
merupakan komunikasi persuasif pemasaran dengan memanfaatkan teknik hubungan
masyarakat. Idealnya, perpustakaan menyebarkan informasi menarik tentang dirinya
melalui berbagai sarana seperti brosur, iklan, berita, pamflet, baliho, poster
dsb. Namun berbagai media / sarana promosi itu bagi perpustakaan adalah sesuatu
yang mahal, media seperti surat kabar, radio, atau iklan di televisi tentu
membutuhkan budget yang tidak
sedikit, padahal sebagaimana yang banyak terjadi, untuk membeli buku saja
anggaran perpustakaan sangatlah minim.
Sesungguhnya berbagai
solusi alternatif bisa dilakukan oleh perpustakaan untuk tetap melaksakan
tugasnya sebagaimana keinginan untuk menjadi perpustakaan yang ideal.
Menurut
Sutarno,NS. dalam Kamus Istilah Perpustakaan terbitan Jalasutra tahun 2009.
Promosi perpustakaan adalah suatu kegiatan memasyarakatkan dan
mensosialisasikan perpustakaan melalui media elektronik, langsung atau tidak
langsung, tatap muka agar orang tertarik untuk datang keperpustakaan.
Berdasar
definisi promosi perpustakaan tersebut, kiranya perpustakaan bisa memfaatkan
perkembangan teknologi informasi yang semakin maju dan terus berkembang.
Internet! Adalah jawaban atas solusi, kesulitan
sebuah perpustakaan mempromosikan produknya (baca: kegiatan dan buku-bukunya).
Sejak ditemukan
pertama kali oleh departemen pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969,
internet yang awal mulanya berbentuk jaringan untuk keperluan internal militer
tersebut menjadi jaringan global yang menghubungan setiap isi belahan dunia
dimanapun.
Mulai dari
friendster, Yahoo Messanger, Blog, Facebook, Twiter dan masih banyak lagi,
adalah cara baru berkomunikasi melalui internet. Perpustakaan bisa memanfaatkan
media sosial tersebut untuk mempromosikan kegiatan maupun buku buku baru
koleksi mereka.
Dari beberapa
media sosial/jejaring sosial tersebut, menurut penulis facebook adalah media
yang paling pas. Beberapa keuntungan menggunakan solusi berpromosi melalui
facebook antara lain;
Pertama, tidak
menggunakan anggaran sama sekali namun informasi yang disampaikan mampu
mencapai jumlah penerima yang banyak. Bahkan bila sebuah perpustakaan belum
dilengkapi fasilitas internet hotspot, sekarang ini update facebook bisa
melalui sms.
Kedua, luasnya
area penerimaan informasi promosi. Ketiga, menu/ fitur yang ada bervariasi,
mulai dari kalimat/ tulisan, gambar bahkan video kegiatan bisa ditampilkan.
Kunjungan, lomba-lomba, pelatihan badah buku dan bermacam kegiatan lain bisa
ditampilkan agar masyarakat mengetahui apa yang dimiliki oleh perpustakaan.
Keempat, di
facebook bisa menampilkan komunikasi dua arah langsung/ tatap muka bahkan
teleconference menggunakan fitur chat.
Mengenai pemakaian
facebook untuk promosi perpustakaan tempat penulis berada bahkan pernah menjadi
bahan penelitian. Hardian Anjar (2012), dalam skripsinya yang berjudul
“Pemanfaatan Facebook sebagai media promosi: studi kasus di Kantor Perpustakaan
Dan Arsip Daerah Kabupaten Semarang” menyimpulkan bahwa penggunaan facebook
sangat efektif untuk mempromosikan kegiatan-kegiatan di perpustakaan.
Selain Kegiatan,
informasi-informasi update tentang buku-buku baru dapaat pula diberikan kepada
masyarakat melalui facebook. Tentunya informasi mengenai tata-tertib, jam
layanan, informasi buka/tutup bahkan resensi/sinopsis buku baru akan membuat
masyarakat tertarik untuk berkunjung ke perpustakaan.
Saran/ kritik
atau usulan pengunjung bisa lewat facebook, karena biasanya, pengunjung akan
merasa sungkan bila secara langsung mengusulkan.
Keberadaan
facebook yang tidak terkendala batas waktu dan ruang menjadikan kelebihan ini
perlu untuk dimanfaatkan perpustakaan, tentunya pemanfaatan yang dilakukan
tidak dibarengi dengan terbengkalainya pekerjaan rutin perpustakaan lainnya.
Salam membaca!
---- beberapa perpustakaan kab/kota yang memanfaatkan
facebook sebagai
sarana komunikasi dengan pemustaka :
1. Kantor
Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Semarang
Alamat FB
: Buletin Pustaka & Unit Pelayanan Perpustakaan Ambarawa
2. Badan
Diklat, Perpustakaan Dan Arsip Kab. Cilacap
Alamat FB
: Perpusda Cilacap
3. Kantor
Perpustakaan dan Arsip daerah Kota Salatiga
Alamat FB
: Persipda Salatiga
4. Kantor
Perpustakaan Daerah Kabupaten Sragen
Alamat FB
: Perpustakaan Daerah Kabupaten Sragen
5. Kantor
Arsip dan Perpustakaan Kab. Sukoharjo
Alamat FB
: Sukoharjo Perpustakaan
6. Kantor
Perpustakaan daerah Kabupaten Grobogan
Alamat FB
: Perpusda Kab Grobogan
7. Kantor
Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Banjarnegara
Alamat FB
: Perpusda Banjarnegara
*/Staf Sie Pengelolaan
Perpustakaan, Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Semarang, Admin FB
Unit Pelayanan Perpustakaan Ambarawa dan Buletin Pustaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar