Slogan kami

Redaksi Buletin Pustaka mengucapkan Selamat Hari Soempah Pemoeda, 28 Oktober 2013

Senin, 21 Mei 2012

KETERAMPILAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF SEBAGAI BENTUK PENGEMBANGAN POTENSI DIRI SEORANG PUSTAKAWAN


KETERAMPILAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF SEBAGAI BENTUK PENGEMBANGAN POTENSI DIRI SEORANG PUSTAKAWAN
Oleh : Runi Alcitra Amalia, S.Sos.

Runi Alcitra Amalia, S.Sos.
Dalam lingkup perpustakaan, peran seorang pustakawan sangat besar pengaruhnya. Seorang pustakawan sebagai individu memiliki potensi diri yang dapat dikembangkan secara optimal. Pengembangan diri ini dapat terlaksana dengan baik apabila pustakawan itu mampu menjalin komunikasi yang efektif. Melalui berbagai media komunikasi, pustakawan dapat mengekspresikan diri, mempengaruhi orang lain, menjalin kerjasama, dan meningkatkan potensi diri. Dalam hal ini, pustakawan memiliki peran strategis karena pustakawan bergerak di bidang ilmu pengetahuan dan informasi. Bidang-bidang ini sangat diperlukan oleh profesi dan fungsional. Pustakawan adalah pelaku langsung kegiatan layanan, sehingga kualitas pustakawan akan berpengaruh pada kualitas layanan perpustakaan. Kualitas pustakawan ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain latar belakang pendidikan yang akan menentukan keahliannya, kepribadiannya, dan kemampuan berkomunikasi. Kemampuan berkomunikasi dalam hal ini komunikasi yang efektif sangat penting, karena dalam pekerjaannya pustakawan akan berhadapan langsung dengan para pengguna perpustakaan. Keterampilan pustakawan dalam melakukan komunikasi yang efektif akan menentukan keberhasilan pustakawan tersebut dalam melaksanakan tugasnya. Dengan adanya kemampuan komunikasi ini, seorang pustakawan akan mampu membangun konsep diri, mengaktualisasikan diri, memperoleh kebahagiaan, dan memupuk silaturrahim dengan sesama.
Pengertian komunikasi yang efektif dapat dikutip dari paradigma  yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The structure and Function of Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut : Who Says What in Which Chancel to Whom With what Effect?. Paradigma Lasswell tersebut menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni:
1.   Komunikator (Communicator, source, sender)
2.   Pesan (Message)
3.   Media (Channel, media)
4.   Komunika (communicant, communicate, receiver, recipient)
5.   Efek (effect, impact, influence).
Jadi, berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. ( dalam Effendy, 10 : 2009).
Agar komunikasi yang efektif menjadi berhasil, seorang pustakawan haruslah memahami maknanya secara mendalam. Kelima unsur diatas haruslah ada, sehingga apabila komunikasi yang efektif sudah dilakukan maka potensi diri seorang pustakawan pun menjadi berkembang. Potensi diri dalam ilmu psikologi adalah kemampuan dan kekuatan yang dimiliki oleh seseorang dan mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan bila dilatih dan ditunjang dengan sarana yang baik, sedangkan diri adalah seperangkat proses atau ciri-ciri proses fisik, prilaku dan psikologis yang dimiliki. Kekhasan potensi diri yang dimiliki seseorang pustakawan berpengaruh besar pada pembentukan pemahaman diri dan konsep diri. Ini juga terkait erat dengan prestasi yang hendak diraih didalam hidupnya. Kekurangan dan kelebihan yang dimiliki dalam konteks potensi diri adalah jika terolah dengan baik akan memperkembangkan baik secara fisik maupun mental.
Dalam hubungannya dengan dunia kepustakawanan, potensi diri yang berkembang dengan baik dalam bidang komunikasi yang efektif akan memperlancar hubungan yang erat dengan pengguna atau user di perpustakaan. Pustakawan tersebut akan dianggap mampu, ahli di bidangnya dan bisa dipercaya karena dari komunikasi yang baik akan dapat mencerminkan penguasaan informasi di segala bidang. Mudah-mudahan keinginan untuk mengembangkan potensi diri lewat ketrampilan komunikasi yang efekif bisa diwujudkan dan itu diawali dari kesadaran diri dari pustakawan tersebut.
Pustakawan Pertama
Pada Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
           





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

m
o
c
.
t
o
p
s
g
o
l
b
.
a
k
a
t
s
u
p
n
i
t
e
l
u
b