Slogan kami

Redaksi Buletin Pustaka mengucapkan Selamat Hari Soempah Pemoeda, 28 Oktober 2013

Rabu, 24 Oktober 2012

Salam Redaksi


Assalamu’alaikum wr wb.
Puji syukur kehadirat Allah atas karuniaNya, hingga Buletin Pustaka masih mampu terbit hingga edisi ke XV tahun 2012 ini, dan salam  super (ikutan Mario Teguh) buat pembaca yang tetep setia dengan Bulletin Pustaka…
Kabupaten / Kota Layak Anak, saat ini sedang menjadi issue yang marak di beberapa kabupaten / kota di Indonesia, tidak ketinggalan di Kabupaten Semarang. Bahkan beberapa waktu yang lalu, tepatnya  tanggal 13 September 2012, Kabupaten Semarang telah dicanangkan sebagai Kabupaten Layak Anak oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak.
Sebagai unsur Pemerintah, tentunya Perpustakaan Dan Arsip Daerah turut mendukung kebijakan Pemerintah tersebut. Edisi Buletin Pustaka kali inipun banyak memuat artikel tentang peranan pemerintah, yang dalam hal ini perpustakaan, masyarakat dan keluarga dalam mendukung kreatifitas anak, sekaligus melindunginya dari hal-hal yang tidak layak untuk anak.
Perlu sedikit kreatifitas memang, agar anak anak Indonesia bisa membanggakan diri dan negaranya dengan berbagai kreatifitasnya. Salah satu upaya yang perlu kita lakukan adalah membekalinya dengan budaya baca sejak usia dini bahkan ketika mereka masih di dalam kandungan. Di antara artikel yang ada pada edisi kali ini juga mengetengahkan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memberikan pengalaman pra membaca pada anak, agar minat baca anak tumbuh secara alamiah dan sukarela. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mendesain ulang komik anak sebagai sarana untuk merangsang minat baca anak. Komik yang pada awalnya hanya bertumpu pada ketokohan fiksi belaka, pelan-pelan diisi dengan ranah pelajaran sekolah. Dengan demikian anak membaca buku pelajaran seolah membaca komik. Ide lain yang diketengahkan adalah mendesain rumah, sehingga setiap rumah memiliki ruang baca yang representatif, atau paling tidak satu rumah satu rak buku.
Tentu ide-ide di atas membutuhkan kepedulian, kemauan dan kerja sama dari berbagai pihak guna mewujudkannya. Pemerintah, keluarga, masyarakat, khususnya masyarakat kelas menengah ke atas, penerbit, pencipta buku dan segala sesuatu yang terkait dengan anak, toko buku, seniman, budayawan, pustakawan dan sebagainya perlu saling mendukung agar kondisi yang mampu menciptakan kreatifitas anak tetapi ramah anak, dapat diwujudkan.
Selamat membaca, dan mari kita ciptakan budaya membaca dan belajar dari lingkungan keluarga kita..
Wassalamu’alaikum wr wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar