Assalamu’alaikum wr wb.
Puji syukur kehadirat Allah atas karuniaNya, hingga Buletin Pustaka
masih mampu terbit hingga edisi ke XV tahun 2012 ini, dan salam super (ikutan Mario Teguh) buat pembaca yang
tetep setia dengan Bulletin Pustaka…
Kabupaten / Kota Layak Anak, saat ini sedang menjadi issue yang marak
di beberapa kabupaten / kota di Indonesia, tidak ketinggalan di Kabupaten
Semarang. Bahkan beberapa waktu yang lalu, tepatnya tanggal 13 September 2012, Kabupaten Semarang
telah dicanangkan sebagai Kabupaten Layak Anak oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan
Dan Perlindungan Anak.
Sebagai unsur Pemerintah, tentunya Perpustakaan Dan Arsip Daerah turut
mendukung kebijakan Pemerintah tersebut. Edisi Buletin Pustaka kali inipun
banyak memuat artikel tentang peranan pemerintah, yang dalam hal ini
perpustakaan, masyarakat dan keluarga dalam mendukung kreatifitas anak,
sekaligus melindunginya dari hal-hal yang tidak layak untuk anak.
Perlu sedikit kreatifitas memang, agar anak anak Indonesia bisa membanggakan
diri dan negaranya dengan berbagai kreatifitasnya. Salah satu upaya yang perlu
kita lakukan adalah membekalinya dengan budaya baca sejak usia dini bahkan
ketika mereka masih di dalam kandungan. Di antara artikel yang ada pada edisi
kali ini juga mengetengahkan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memberikan
pengalaman pra membaca pada anak, agar minat baca anak tumbuh secara alamiah
dan sukarela. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mendesain ulang
komik anak sebagai sarana untuk merangsang minat baca anak. Komik yang pada
awalnya hanya bertumpu pada ketokohan fiksi belaka, pelan-pelan diisi dengan
ranah pelajaran sekolah. Dengan demikian anak membaca buku pelajaran seolah
membaca komik. Ide lain yang diketengahkan adalah mendesain rumah, sehingga
setiap rumah memiliki ruang baca yang representatif, atau paling tidak satu rumah satu rak buku.
Tentu ide-ide di atas membutuhkan kepedulian, kemauan dan kerja sama
dari berbagai pihak guna mewujudkannya. Pemerintah, keluarga, masyarakat,
khususnya masyarakat kelas menengah ke atas, penerbit, pencipta buku dan segala
sesuatu yang terkait dengan anak, toko buku, seniman, budayawan, pustakawan dan
sebagainya perlu saling mendukung agar kondisi yang mampu menciptakan
kreatifitas anak tetapi ramah anak, dapat diwujudkan.
Selamat membaca, dan mari kita ciptakan budaya membaca dan belajar
dari lingkungan keluarga kita..
Wassalamu’alaikum wr wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar