Slogan kami

Redaksi Buletin Pustaka mengucapkan Selamat Hari Soempah Pemoeda, 28 Oktober 2013

Jumat, 17 September 2010

ADA CINTA DI PERPUS


ADA CINTA DI PERPUS
Oleh: MUFTI FERANITA

Adi Bima Sakti, siswa kelas XI-IPS 3 di SMU 2 Ungaran ini disebut-sebut sebagai pembalap GP 1 termuda, cowok berparas tampan yang dipuja banyak cewek itu keluar dari ruang guru dengan semangat merosot tajam. Tak ada yang menyangka kalau dua belas jam yang lalu, senyum bangga menghiasi wajahnya saat mengacungkan piala kemenangannya.
Bu Wati, guru Bahasa Prancisnya, memberikannya sebuah tugas maha berat khusus untuknya sebagai konsekuansi ketidakhadiran Adi selama berminggu-minggu serta nilai tugas dan ulangannya yang selalu ‘DoReMi’ dan ‘DjiSamSoe’.
Adi tidak tahu kalau sebenarnya Bu Wati sudah berpikir untuk tidak meluluskan bahasa Prancisnya (satu saja ada mata pelajaran yang tidak lulus, seorang siswa harus tinggal kelas!), tapi setelah di desak oleh kepala sekolah, guru-guru yang lain serta kedua orangtua Adi, akhirnya Bu Wati bersedia meluluskannya dengan syarat: “Kamu harus membuat Power Point, yang menarik, untuk bahan pelajaran Bahasa Prancis!” katanya kepada Adi. Dan itulah yang membuat senyum di wajah Adi menguap secara mendadak.
Hoi, Bro, udah dapet cewek buat lo ajak ke Pensi malem minggu besok?” tanya Bagus sumringah, mengabaikan tampang putus asa Adi.
Gak ada waktu!” jawab Adi ketus, sembari melangkah ke arah kantin. “Gue musti bikin tugas dari Bu Wati, kalo enggak, gue musti tinggal kelas. Ortu gue ‘gak masalah nilai-nilai gue pas-pasan, tapi kalo tinggal kelas, lain lagi ceritanya!
Kasian banget, sih, lo! Lagian siapa suruh lo bolos pas pelajaran Bahasa Prancis? Pantes aja kalo pas ulangan nilai lo kebakaran semua,” cemooh Bagus, yang langsung mengalihkan pembicaraan saat Adi melotot padanya. “Siapa yang mo lo ajak ke Pensi?
Gue ‘gak kepikiran satu cewek pun. Lo ada ide ‘gak?
Bagus berpikir sejenak. “Gue rekomendasiin Cinta Prameswari! Doski ca’em lho!
Cinta yang model itu? Ogah! Gue ‘gak suka cewek cantik tapi otak udang!
Bagus menjitak kepala Adi sambil berkata, “Jangan bikin gue mati ketawa. Lo ngomongin Cinta ato diri lo sendiri? Nilai diambang kehancuran gitu masih komentar. Belagu lo!” Adi hanya meringis. “Kok berhenti, Di? Kantin masih lurus terus. Itu perpus!
Gue pengen ikutan Pensi, makanya gue mesti cepet-cepet bikin tugas Prancis!” Itulah satu-satunya alasan kuat yang memaksa dia menjejakkan kakinya di perpustakaan. Seperti yang ia duga, kepalanya langsung pening dan perutnya langsung mual saat melihat deretan buku-buku di rak.
Adi mengambil satu buku tanpa melihat judulnya dan duduk di pojok ruangan, satu-satunya sudut yang tidak membuatnya mual, karena berbau strawberry. Saat Adi melirik orang yang duduk di sebelahnya, cowok itu tersentak. Adi tidak menyangka orang itu adalah Cinta Prameswari. Cewek cantik yang ia kira berotak udang, hanya karena wajahnya yang cantik dan profesinya sebagai model.
Tapi belum tentu juga dia pintar hanya karena dia baca buku di perpus!” kata Adi dalam hati, masih beranggapan cewek seperti Cinta tak lebih pintar darinya. Seperti ingin membuktikan anggapannya terhadap cewek itu, Adi menyapanya, “Lo Cinta Prameswari?
Saat cewek bernama Cinta itu menoleh, mata mereka saling bersirobok. Adi tidak bisa lepas dari tatapan mata coklat cewek itu yang memancarkan sikap tegas dan kecerdasan yang sulit untuk disangkalnya, padahal mereka belum saling mengenal.
Ya!” jawab Cinta datar. Gadis itu mengernyit sebelum berbicara. “Lo pasti Adi Bima Sakti!? Gue tahu reputasi lo. No. 1 di lapangan sekaligus No. Bontot di sekolah!” kata Cinta sambil menahan senyum geli. Adi manyun mendengar komentar cewek itu.
Detik itu, Adi boleh saja tidak menyukai Cinta maupun perpustakaan. Kalau saja dia tahu beberapa menit lagi buku-buku di ruangan itu yang akan membantunya lulus dan Cinta satu-satunya orang yang bisa membantunya. Adi pasti berubah pikiran! Apalagi kalau dia tahu beberapa jam kemudian, Cinta lah yang akan menemaninya ke acara Pensi...
*\Anggota Perpustakaan tinggal di MAPAGAN, UNGARAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar