Slogan kami

Redaksi Buletin Pustaka mengucapkan Selamat Hari Soempah Pemoeda, 28 Oktober 2013

Jumat, 17 September 2010

MENGGAGAS PERPUSTAKAAN LEBIH BERNAS


laporan utama
MENGGAGAS PERPUSTAKAAN LEBIH BERNAS

Konsep perpustakaan sebagai tempat kumpulan pustaka tercetak saat ini sudah  seharusnya terkoreksi. Dinamika masyarakat dan perkembangan teknologi informasi menjadi salah satu alasan kuat yang mendasarinya. Karenanya, para pengelola perpustakaan harus kreatif mengembangkan kegiatan perpustakaannya. Tidak hanya sekadar melayani masyarakat untuk membaca buku ditempat. Lebih dari itu, tujuannya agar dapat menarik minat masyarakat untuk berinteraksi sekaligus menjaga eksistensi perpustakaan itu sendiri. Pengembangan itu nantinya akan mengarah pada upaya menjadikan perpustakaan sebagai pusat informasi dan komunikasi.
Namun demikian, pengembangan itu selayaknya dilakukan secara bijaksana. Jika ada lembaga penaung, seperti pemerintah daerah yang menaungi perpustakaan daerah, maka upaya pengembangan itu harus diselaraskan dengan kebijakan lembaga induk. Pengembangan itu juga harus menyentuh komponen dasar perpustakaan. Berbagai komponen perpustakaan yang dapat dikembangkan antara lain SDM pengelola, jenis layanan dan sarana prasarana pendukung.
Orientasi pengembangan perpustakaan selayaknya tertuju pada masyarakat dan bukan bagi kepentingan pengelola perpustakaan. Sebab pada dasarnya perpustakaan adalah lembaga yang mengedepankan kepentingan umum. Sehingga kepuasan masyarakat (society satisfaction) menjadi prioritas utama.
Langkah awal pengembangan, sebaiknya dirumuskan kesimpulan yang didasari  kesepakatan bersama antar komponen perpustakaan dan masyarakat pengguna. Dengan demikian, program pengembangan yang dijalankan akan lebih sangkil.  
Mengutip pendapat Dra Yuniwati Yuventia SSos MSi, konsultan perpustakaan di Semarang, ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan agar fungsi perpustakaan dapat berkembang. Diantaranya story telling, kompetisi membaca cerita, lomba penulisan, lokakarya penulisan, seminar maupun kegiatan lain yang terkait fungsi perpustakaan. Yuniwati juga menegaskan kegiatan semacam bulan kunjungan perpustakaan, promosi buku koleksi terbaru adalah hal baku yang selayaknya tidak ditinggalkan.

Pengembangan   
Selain itu perpustakaan dapat dilengkapi dengan sarana internet sebagai media pencari informasi handal. Seperti yang dilakukan oleh Perpustakaan Daerah Kabupaten Semarang. Menurut Kepala Perpustakaan Daerah Nelly Rahmawati SH MHum, fasilitas internet itu dimaksudkan untuk menambah jenis layanan kepada masyarakat. Dikatakan, teknologi internet saat ini telah menjadi sebuah keniscayaan bagi sebagian besar pengguna perpustakaan terutama kaum muda. “Fasilitas itu juga diharapkan menjadi daya tarik baru bagi masyarakat untuk mengunjungi perpustakaan,” kata Nelly.
Diakuinya, fasilitas internet itu mendukung penggunaan electronic book (e-book) yang saat ini sedang menjadi trend. Lewat e-book ini, lanjutnya, masyarakat  dapat mengakses banyak materi pengetahuan secara lebih praktis. Namun, “Kami tetap memperhatikan pengadaan buku-buku tercetak secara fisik karena itu hal mendasar yang tidak bisa ditinggalkan,” katanya sambil menyebutkan pengadaan buku-buku perpusda dilakukan dua kali dalam setahun. 
Selain itu, Perpusda Kabupaten Semarang juga menyelenggarakan kegiatan workshop penulisan maupun kegiatan pendukung lainnya. Semuanya dilakukan dalam kerangka menjadikan perpustakaan sebagai pusat kegiatan masyarakat. Dicontohkan, masyarakat sekitar telah memanfaatkan perpustakaan desa Tolokan Getasan sebagai salah satu pusat kegiatan belajar. Banyak anak-anak sekolah saat malam hari mengerjakan pekerjaan rumah dari sekolah di gedung perpustakan. Pun di Perpusda Jl Pemuda Ungaran, setiap malam banyak siswa sekolah yang berdiskusi dan belajar disana. “Semuanya itu merupakan bagian dari pola pengembangan kami untuk menjadikan perpustakaan sebagai pusat kegiatan. Sekaligus lebih berdaya guna,” katanya.(*/junaedi)



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar