Slogan kami

Redaksi Buletin Pustaka mengucapkan Selamat Hari Soempah Pemoeda, 28 Oktober 2013

Kamis, 10 September 2009

Menanamkan Kebiasaan Membaca Sejak Dini

Menanamkan Kebiasaan Membaca Sejak Dini
*Selma Rahmawati

Anak muda sekarang tidak banyak yang senang membaca, kalaupun mereka mau membaca hanyalah bacaan yang ringan saja. Hanya sebatas penghibur hati. Misalnya membaca komik, majalah, cerpen, dan sebagainya. Yang kiranya malah mempersempit wawasan pembaca, karena hanya kesenangan hati yang ia dapat, sedangkan wawasan ilmu pengetahuan yang seharusnya ia dapatkan dari kegiatan membaca malah tidak ia dapatkan. Karena mereka tidak mempertimbangkan buku apa yang ia baca.
Hal itu mungkin disebabkan mereka sejak kecil tidak dibiasakan membaca sejak dini oleh orang tuanya sehingga dimasa mudanya mereka belum bisa untuk membiasakan membaca. Orang tua sangat berperan penting dalam mendidik putra purtinya. Mulai sejak kecil hingga dewasa, sehingga dengan ada bimbingan dan perhatian yang kontinue khususnya dalam hal membaca. Sebagai contoh kecil saja, seorang anak yang sejak dini dibacakan / diceritakan dongeng sebelum tidur oleh orang tuanya, akan bepengaruh pada mental si anak. Sehingga setelah besar si anak tersebut akan mempunyai kesadaran bahwa betapa pentingnya membaca itu.
Memang pada masa sekarang ini kesadaran anak untuk membaca sangatlah kurang, sebagai contoh saja di daerah Ungaran khususnya dan di Kabupaten Semarang pada umumnya, masih banyak pelajar yang kurang menghargai waktunya. Bukannya setelah pulang sekolah mereka istirahat dan belajar, tetapi mereka malah asyik nongkrong dan bermain dengan temannya. Mereka menganggap apa yang ia lakukan sangat menyenangkan apabil dibandingkan dengan membaca buku, memang apa yang mereka katakan tidak ada salahnya. Tetapi apakah mereka juga mau berpikir tentang masa depannya kelak, kalau setiap hari juga mau berpikir tentang pekerjaannya hanya nongkrong saja? Seandainya saja, apabila seorang anak yang setiap pulang sekolah ia mau membaca lagi catatannya yang telah diberikan gurunya, maka akan bertambah pengetahuan yang ia miliki. Pada hakikatnya membaca itu akan menambah wawasan dan meningkatkan kecerdasan berpikir bagi seseorang.
Apabila mereka tahu akan membaca seperti yang dikatakan (Lasa Hs, 2006: 32 – 33) membaca merupakan aktifitas yang paling berharga bagi manusia karena kegiatan ini merupakan jalan yang mengantar manusia untuk mencapai derajat kemanusiaan yang sempurna. Dengan kata lain, membaca merupakan syarat utama dalam membangun peradaban manusia.
Membaca merupakan kegitan untuk menyerap dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah berjalan sepanjang umur manusia. Kegiatan baca ini dilakukan manusia untuk menunjang fungsi manusia sebagai pengatur di muka bumi ini. (Lasa Hs, 2006 : 96 – 101). Padahal banyak sekali manfaat yang diperoleh seseorang lantaran melakukan kegiatan membaca memang berbeda antara orang yang suka membaca dan orang yang tidak suka membaca karena mereka ada yang tahu manfaatnya tapi tetap cuek atau masa bodoh.
Ini adalah manfaat membaca antara lain :
1.    Merangsang sel-sel otak agar proses berfikir secara positif karena menyerap ide dan pengalaman orang lain.
2.    Menumbuhkan kreatifitas.
Membaca dan memperoleh wawasan, pandangan, penemuan dan pengalaman orang lain. Hasil baca ini kemudian direnungkan dan dipikirkan untuk dipraktikan atau dikembangkan.
3.    Meningkatkan perbendaharaan kata.
Membaca akan memperbanyak kata yang diserap seseorang mempengaruhi kelancaran komunikasi lisan maupun tertulis.
4.    Membantu mengekspresikan pemikiran.
Orang begitu lancar ketika mengajar, ceramah, pidato dan lainnya, tetapi begitu sedikitnya orang yang mampu menulis dengan baik. Hal ini sangat mungkin disebabkan kurangnya membaca.manfaatkanlah waktumu untuk membaca.

(*\Siswa SMK Informatika NU Ungaran, Juara 3 Lomba Penulisan Artikel dalam rangka Pameran Buku Murah Kabupaten Semarang Tahun 2009)












Tidak ada komentar:

Posting Komentar