Slogan kami

Redaksi Buletin Pustaka mengucapkan Selamat Hari Soempah Pemoeda, 28 Oktober 2013

Kamis, 10 September 2009

Mengenal Lebih Dekat Rumah Baca KuarteT

Mengenal Lebih Dekat Rumah Baca KuarteT
Cibubur - Jakarta Timur.
“Jalan Panjang Mendidik Bangsa”
Sekelompok anak muda yang mempunyai ide brilian, kira - kira 4 tahun yang lalu, berawal dari koleksi pribadi dan sumbangan beberapa rekan, serta ditambah harapan terwujudnya pertumbuhan minat baca masyarakat juga melatarbelakangi didirikannya rumah baca ini. Didirikan oleh 4 Orang dibantu 2 sahabat pada tahun di lokasi outdoor daerah Cibubur, Jakarta Timur yang dekat dengan lingkungan penduduk dan lembaga pendidikan.
Salah satu pendirinya adalah Edi Dimyati. Mas Edi ( begitu panggilan akrabnya) mengatakan bahwa “ Rumah baca anak ini memiliki 4 misi, yaitu dijadikan sebagai tempat integrasi dari segala kalangan untuk berinteraksi, pusat informasi sebagai tumpuan untuk bertanya, tempat berkreasi untuk menumpahkan segala karya, misalnya gambar dan mewarnai apapun yang berhubungan dengan buku dan seni, serta menjadi tempat rekreasi. Intinya, bermain sambil belajar.” Edi dan temannya melihat kendala yang dihadapi para penggemar baca. Sebagian besar disebabkan oleh harga buku yang mahal.
Rumah Baca Kwartet ini didirikan dengan melihat keyataan kondisi negara kita yang sedang gelisah dan sulit, banyak dari manusia-manusia indonesia yang malas untuk membaca. Kalau pun ada, harga buku yang mahal membuat mereka mengurungkan niatnya untuk membaca. Oleh karena itu kami mencoba menjadi jembatan bagi mereka” urai Edi Dimyati dalam wawancara dengan tim bulletin pustaka.
Rumah Baca Kuartet mulai dibuka pada tanggal 30 Juli 2005. Bersumber dari koleksi pribadi beberapa pengelola yang rasanya akan terus bertambah karena hobinya membaca. Kemudian, harapan terhadap pertumbuhan minat baca masyarakat juga menjadi latarbelakang dibukanya rumah baca ini.

Adapun Nama KuarteT dipakai karena para pendiri mempunyai 4 misi yang sama menjadikan Rumah Baca KuarteT:
1)      Wadah interaksi para pencinta dunia perbukuan lintas generasi.
2)      Pusat mencari informasi bagi mereka yang membutuhkan
3)      Tempat berkreasi, menumpahkan segala karya dalam bentuk apapun
4)      Tempat rekreasi dan hiburan yang mendidik,
Rumah Baca KwarteT dalam menggapai mimpi – mimpinya memegang dan misi yang selalu dijadikan pedoman dalam melangkah. Visi Rumah Baca KwarteT yaitu “Menjadi sarana yang dapat menghibur, mengasuh dan memberi informasi serta tempat berkreasi dan interaksi bagi anak-remaja khususnya, masyarakat pada umumnya.
Semoga dengan adanya Rumah Baca KwarteT ini, cita-cita, keinginan, kontemplasi, serta kehausan akan dahaga berita bisa terobati dengan segelas informasi yang diberikan rumah baca KwarteT. Tentunya Rumah Baca KwarteT ini hanyalah “gelas kecil”nan terbatas untuk menyimpan lautan informasi yang maha luas didunia yang merupakan anugerah Tuhan. Tapi setidaknya, ada harapan dalam gelas kecil ini bisa menyegarkan dan menyehatkan pikiran, jiwa, hati dan mengisi otak manusia Indonesia, terutama untuk para remaja Cibubur.
 “Mudah-mudahan saja gebrakan ini dapat memberi manfaat dari lingkungan kecil warga perumahan, lalu kelurahan Cibubur, kota Jakarta dan bangsa kita. Harapan yang perlu untuk kita jadikan teladan. Sebuah rumah baca yang diharapkan dapat menjadi sarana tempat berkumpulnya komunitas baca di lingkungan perkampungan” terang mas edi dengan semagat yang masih menggebu – gebu.
Yang unik dan menginspirasi dari Rumah Baca KwarteT, pengelola Rumah Baca KwarteT pada umumnya anak –anak. Salah satu pengurus Ahmad Saihu (14), seorang pustakawan cilik yang sudah sejak berdirinya Rumah Baca KwarteT ini ikut membantu mengelola perpustakaan, Ahmad bersama beberapa orang temanya sepulang sekolah menjaga perpustakaan. Tugas rutinnya menjaga kebersihan ruang baca dan membantu mencatat buku yang dipinjam maupun dikembalikan oleh anggota.

Setiap buku yang akan dibawa pulang harus dicatat, kalau tidak dikembalikan pengurus akan mengambilnya dirumah anggota tersebut”,  kata Ahmad. Masih menurut Ahmad “. Menjadi anggota perpustakaan penting bagi pelajar, “Dengan banyak membaca kita dapat banyak ilmu. Apalagi di perpustakaan banyak pengetahuan yang tidak didapat dari guru di sekolah” ujar Ahmad. Ia menambahkan dengan sering ke perpustakaan menjadi banyak teman dan lebih gaul.
Senada dengan Ahmad, Lukman Hadiwijaya (17) seorang pengurus Rumah Baca KwarteT yang lain mengatakan kalau Rumah Baca KwarteT ramai pada Sabtu dan Minggu. “Kalau Sabtu bisa tutup sampai jam sembilan malam”. Kata Lukman menambahkan.
Edi menjelaskan “Anak-anak paling bertanggung jawab kalau di ajak bekerja sama. Selain itu kita ingin memupuk rasa bertanggung jawab kepada perpustakaan sejak dini. Agar nanti mereka sudah beranjak remaja dan dewasa menjadi merasa memiliki dari buku-buku yang ada diperpustakaannya. Tidak ada hambatan. Asalkan kalau mau melibatkan anak-anak kita harus mencontohkan dulu. Seperti ketika kita sedang menyampulkan plastik buku.  kegiatannya dibuat menjadi fun. Sehingga anak anak ingin mencoba tanpa diminta. Begitu pun ketika memberi cap pada buku. Anak2 sendiri yang antusias berebutan ingin mencobanya. Intinya kita harus memberi contoh. Perannya tentu saja besar. Karena tanpa kehadirannya, perpustakaan serasa sepi dan tak bakal hidup”.
Waktu Layanan  Rumah Baca KwarteT
Setiap hari buka kecuali hari Senin dan hari libur nasional, jam buka pada pukul 12.30 s/d 16.00 WIB
Peraturan Perpustakaan
  1. Ketentuan Umum
v  Rumah baca terbuka untuk pelajar, mahasiswa dan umum.
v  Koleksi terdiri dari buku fiksi (komik, novel, cergam dll) , non fiksi dan terbitan berkala.
v  Pemakai rumah baca dapat membaca gratis & meminjam koleksi melalui prosedur  yang telah  ditentukan dan diketahui oleh pustakawan.
  1. Keanggotaan
v  Seluruh pengunjung dapat menjadi anggota rumah baca dengan persyaratan yang telah ditentukan.
v  Rumah baca hanya menerima anggota yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya.
v  Pendaftaran menjadi anggota dapat dilakukan di lokasi KuarteT. Selain mengisi formulir secara lengkap, calon anggota harus melampirkan  foto copy kartu pengenal yang masih berlaku dan foto diri.
v  Biaya Pendaftaran Rp. 10.000,- dengan masa berlaku keanggotaan 6 tahun.
  1. Peminjaman
v  Semua koleksi dapat dipinjam dengan gratis
v  Lamanya waktu peminjaman 2 hari/buku atau dapat diperpanjang.
v  Setiap kali peminjaman hanya di perbolehkan sebanyaknya 2 judul.
v  Dan apabila peminjaman koleksi tersebut belum dikembalikan tidak diperbolehkan meminjam koleksi lainnya.
v  Pengembalian koleksi harus TEPAT WAKTU  dan dalam keadaan baik (tidak kotor atau rusak).
v  Setiap peminjam koleksi rumah baca diwajibkan memelihara kebersihan dan   keutuhan  koleksi. Kehilangan dan kerusakan menjadi tanggung jawab peminjam seutuhnya.
v  Setiap meminjam dan mengembalikan koleksi harap bawa kartu anggota.
  1. Ketentuan Khusus (Sanksi)
v  Bagi peminjam yang sengaja atau tidak sengaja menghilangkan koleksi     diharuskan menggantikan dengan koleksi yang sama.
      5.   Tata Tertib
v  Setiap pengunjung yang memasuki ruang KuarteT tidak diperbolehkan :
-       Merokok
-       Bawa topi dan tas
-       Teriak-teriak sendiri, marah-marah, dll

Kegiatan Rumah Baca KwarteT
-          Baca
-          Gambar
-          Menyusun puzzle
-          Tebak-tebakan
-          Berkunjung ke luar ke tempat tempat bersejarah seperti Musem
-          Dan kegiatan lain yang disukai anak – anak.

Alamat Lengkap Rumah Baca KwarteT: Jl. Taruna Jaya, Gg. Karya Bakti Rt.02/Rw.05 No.4 Cibubur - Jakarta Timur
Kesibukan sehari-hari nya sebagai Librarian di Majalah remaja HAI, Jakarta tidak menghalangi Mas Edi untuk terus mengembangkan Rumah Baca KwarteT. Punya hobi membaca dan merawat buku. Semasa remajanya tidak pernah terlepas dari tiga jenis bidang, yakni: wiraswasta, dokumentasi dan jurnalistik. Tulisan-tulisannya, seperti resensi buku, opini, cerpen dll, pernah dimuat di HU. Sinar Pagi, Rakyat Merdeka, Galamedia, Bandung Pos, Tabloid Aksi, Adil, Peluang, JOB Indonesia, Fantasi, Wahana, Ali@nsi dan Majalah TREN serta Majalah Politik & Dakwah SAKSI, Juga Sabili.
Kini, ia punya cita ingin menjadi pesulap yang selalu dapat menghibur sahabat-sahabatnya dikala senggang. Demikian halnya dengan situs www.wisata-buku.com yang juga merupakan keinginan lainnya yang sedang diwujudkan. Di akhir wawancara, mas Edi menambahkan: "Lakukanlah apa yang belum pernah dilakukan orang lain.. Dan lakukanlah apa yang pernah dilakukan orang lain dengan lebih bermanfaat" Intinya. Prinsip hidup yang selalu ingin memberi manfaat kepada orang lain harus segera ditanamkan didalam diri kita masing-masing. Kalo sudah, segala sesuatu pasti dimudahkan. Termasuk kalo kita punya niatan ingin mendirikan perpustakaan. Mari kita bangun bangsa, dimulai dari rumah baca ……(bambang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar