Slogan kami

Redaksi Buletin Pustaka mengucapkan Selamat Hari Soempah Pemoeda, 28 Oktober 2013

Minggu, 19 Mei 2013

Perpustakaan dan Usaha Peningkatan Kesejateraan Masyarakat


Oleh : Heri Abi Burachman Hakim

Setiap negara di belahan bumi ini tentu memiliki tujuan didirikannya negara tersebut. Bergitu pula bangsa indonesia, negara ini memiliki tujuan yang ingin dicapai. Bangsa Indonesia memiliki berbagai tujuan yang terekam dalam Undang-undang dasar 1945. Salah satu jutuan bangsa ini yang tercantum dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 adalah meningkatkan kesejahteraan sosial atau perbaikan kesejahteraan masyarakat.
Lalau pertanyaannya apakah tujuan tersebut telah tercapai? Apakah bangsa ini, masyarakatnya telah sejahtera? Setelah 56 tahun merdeka serta telah mengalami beberapa pergantian tampuk kepemimpinan apakah bangsa ini telah sejahtera? Jika melihat kondisi riil di masyarakat tentu jawabannya adalah belum. Masalah tingkat pengangguran, kemiskinan, jaminan kesehatan bagi warga miskin, pendidikan dan masalah penyiksaan terhadap tenaga kerja Indonesia merupakan berbagai indikator yang menunjukkan bahwa secara umum masyarakat Indonesia belum sejahtera.
Untuk mensejahterakan warganya, pemerintahan sebenarnya telah menggulirkan banyak program. Transmigrasi, Kredit Usaha Rakyat (KUR), program padat karya serta, program wajib belajar, serta program nasional pemberdayaan masyarakat Mandiri atau yang dikenal dengan PNPM mandiri adalah contoh kecil dari program yang digulirkan pemerintah dalam upaya peningkatan kesejateraan masyarakat. Namun hasil yang diperoleh tampaknya belum maksimal.
Lalu apakah solusi yang dapat diambil guna mengatasi permasalahan ini. Untuk mengatasi permasalah tersebut melalui tulisan ini, penulis ingin menawarkan sebuah gagasan dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Solusi tersebut adalah dengan memanfaatkan perpustakaan atau taman bacaan masyarakat sebagai salah satu institusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dan menurut pengamatan penulis solusi semacam  ini belum terpikirkan oleh pemerintah atau banyak orang.
Perpustakaan berisi ribuan informasi yang terekam di dalam berbagai koleksi yang dimiliki. Di dalam ribuan koleksi tersebut terdapat koleksi yang membahas tentang teori serta tentang ilmu aplikatif yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Jika masyarakat membaca berbagai koleksi yang dimiliki perpustakaan dan mencoba mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari maka ini berarti sebagai upaya peningkatan kesejahteraaan masyarakat secara mandiri. Dan jika ini berhasil maka secara otomatis maka kesejahteraaan masyarakat akan meningkat.
Membaca merupakan aktivitas proses berfikir, membaca mencakup aktiitas pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis dan pemahaman kreatif (Crawrel dan Mountain dalam Farida Rahim, 2008; 2). Dengan membaca seseorang berusaha untuk mengenal kata, melakukan interpretasi atas apa yang telah dibaca serta berusaha memahami apa pesan yang terkandung dalam bahan bacaan tersebut. Dengan membaca seseorang akan memperoleh informasi, pengetahuan dan keterampilan. Apabila informasi, pengetahuan serta keterampilan tersebut diimplementasikan dalam kehidupan sehar-hari dan berhasil maka secara tidak langsung akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian maka aktivitas membaca dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang melakukannya.
Akan tetapi tidak semua masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses informasi atau bahan bacaan. Kondisi ini disebabkan karena minimnya minat masyarakat untuk membeli buku karena mereka belum merasakan atau memahami urgensi dari aktivitas membaca. Selain itu faktor keterbatasan ekonomi menjadi faktor lain yang  menyebabkan masyarakat tidak dapat membeli buku.
Melihat arti penting membaca, tentu diperlukan solusi untuk mengatasi permasalahan ini. Solusi yang dapat diambil guna mengatasi permasalah ini adalah dengan mengoptimalkan eksistensi perpustakaan. Perpustakaan dapat dimanfaatkan sebagai yang menyediakan bahan bacaan secara Cuma-Cuma bagi masyarakat.  
Sayangnya jumlah perpustakaan masih di Tanah Air minim jumlahnya dan kondisinya pun masih belum ideal untuk membina minat baca masyarakat. Sebenarnya telah berdirinya banyak perpustakaan di Tanah Air, namun karena jumlah penduduk serta luasnya wilayah negeri ini menyebabkan perlunya penambahan serta perbaikan kualitas perpustakaan yang telah ada.
Perpustakaan Berbasis Masyarakat
Di Indonesia telah berdiri  berbagai perpustakaan mulai dari level desa bahkan pada level satuan pemerintah terkecil yaitu rumah tangga. Di level nasional ada perpustakaan nasional, kemudian diteruskan perpustakaan propinsi, perpustakaan umum kabuteng, kecematan, perpustakaan desa dan perpustakaan pada level rukun tangga (RT) yang dikenal dengan sebutan taman bacaan. Tapi sekali lagi jumlahnya masih minim serta persebarannya tidak merata.
Untuk mewujudkan perpustakaan yang mampu berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka pendirian perpustakaan tersebut perpustakaan tersebut harus berbasis masyarakat.  Berbasis masyarakat dikarenakan pengadaan serta pengembangan koleksi perpustakaan tersebut harus memperhatikan kebutuhan serta potensi masyarakat sekitar. Dan akan lebih sempurna lagi jika pendirian perpustakaan tersebut melibatkan masyarakat sekitar atau bahkan masyarakat sekitar dapat dimanfaatkan sebagai aktor pengelola perpustakaan. Tidak hanya sebatas koleksi, perpustakaan dapat melaksanakan berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Jika perpustakaan dibangun dengan memperhatikan potensi serta kebutuhan masyarakat sekitar memungkinkan masyarakat mengembangkan potensi yang dimiliki dengan cara membaca koleksi yang disediakan perpustakaan. Misalnya disebuah daerah, sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani tambak, maka perpustakaan dapat menyediakan koleksi tentang perikanan serta koleksi umum lainnya. Dengan menyediakan koleksi tentang perikanan memungkinkan masyarakat mempelajari hal-hal yang terkait dengan perikanan. Koleksi yang berisi ilmu umum lainnya memungkin masyarakat belajar hal-hal yang mendukung keberhasilan peternakan ikan mereka, misalnya dengan membaca buku-buku pemasaran akan membantu masyarakat belajar bagaimana melakukan pemasaran hasil pertanian mereka atau belajar bagaimana mengolah hasil perikanan mereka sehingga memiliki nilai ekonomi tinggi sehingga ikan-ikan tersebut tidak hanya dijual oleh masyarakat.

Dukungan Pemerintah
Pemerintah tentu perlu mendukung gagasan perpustakaan berbasis masyarakat ini. Dukungan yang dapat diberikan pemerintah antara lain, pertama, memberikan stimulan bagi masyarakat untuk mendirikan perpustakaan atau taman bacaan. Stimulan dapat diberikan dengan cara mengadakan sayembara bagi masyarakat yang ingin mendirikan perpustakaan atau taman bacaan. Masyarakat diminta untuk mengajukan proposal dan kemudian pemerintah melalui perpustakaan daerah kabupaten atau kota melakukan seleksi, proposal mana yang layak untuk disetujui. Stimulan yang diberikan dapat berupa dana pemberian perpustakaan, buku atau bahkan hibah gedung perpustakaan. Pemerintah telah menggulirkan program PNPM Mandiri bagi masyarakat sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteran masyarakat melalui pengembangan usaha bersama atau perbaikan sarana prasarana umum dan tidak ada salahnya pemerintah menggulirkan program sejenis PNPM Mandiri untuk pengembangan perpustakaan  
Kedua, pemerintah melalui perpustakaan daerah  melakukan pembinaan terhadap perpustakaan dan taman baca yang telah berdiri. Pembinaan yang diberikan dapat berupa pelatihan, pemberian bantuan dana serta pemantauan terhadap pengelolaan perpustakaan atau taman baca yang dilakukan secara periodik. Selain itu perpustakaan daerah juga perlu mengadakan lomba perpustakaan dan taman baca untuk motivasi pengelolaan perpustakaan dan taman baca.
Ketiga, pemerintah dapat memotivasi pelaku dunia usaha untuk berkontribusi bagi pengembangan serta pengelolaan perpustakaan atau taman bacaan. Motivasi yang diberikan dapat berupa peraturan daerah atau himbauan agar pelaku dunia usaha dapat berkontribusi bagi pengelolaan dan pengembangan. Kompensasi yang diberikan pemerintah dapat berupa penghargaan atau publikasi bahwa pelaku dunia usaha tersebut terlibat dalam pengembangan perpustakaan.
Jika berbagai usulan di atas dapat dilaksanakan maka perpustakaan atau taman baca di Tanah Air akan tumbuh subur. Dengan tumbuh suburnya perpustakaan atau taman baca berbasis masyarakat maka peluang perpustakaan untuk meningkatkan kompetensi masyarakat sekitar semakin terbuka lebar. Ketika kompetensi masyarakat semakin meningkat maka kesejahteraan masyarakat akan meningkat dengan sendirinya.
Staf Perpustakaan ISI Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar