Oleh : Heri Abi
Burachman Hakim
Setiap negara
di belahan bumi ini tentu memiliki tujuan didirikannya negara tersebut. Bergitu
pula bangsa indonesia, negara ini memiliki tujuan yang ingin dicapai. Bangsa
Indonesia memiliki berbagai tujuan yang terekam dalam Undang-undang dasar 1945.
Salah satu jutuan bangsa ini yang tercantum dalam pembukaan undang-undang dasar
1945 adalah meningkatkan kesejahteraan sosial atau perbaikan kesejahteraan
masyarakat.
Lalau
pertanyaannya apakah tujuan tersebut telah tercapai? Apakah bangsa ini,
masyarakatnya telah sejahtera? Setelah 56 tahun merdeka serta telah mengalami
beberapa pergantian tampuk kepemimpinan apakah bangsa ini telah sejahtera? Jika
melihat kondisi riil di masyarakat tentu jawabannya adalah belum. Masalah
tingkat pengangguran, kemiskinan, jaminan kesehatan bagi warga miskin,
pendidikan dan masalah penyiksaan terhadap tenaga kerja Indonesia merupakan
berbagai indikator yang menunjukkan bahwa secara umum masyarakat Indonesia
belum sejahtera.
Untuk
mensejahterakan warganya, pemerintahan sebenarnya telah menggulirkan banyak
program. Transmigrasi, Kredit Usaha Rakyat (KUR), program padat karya serta,
program wajib belajar, serta program nasional pemberdayaan masyarakat Mandiri
atau yang dikenal dengan PNPM mandiri adalah contoh kecil dari program yang
digulirkan pemerintah dalam upaya peningkatan kesejateraan masyarakat. Namun
hasil yang diperoleh tampaknya belum maksimal.
Lalu apakah
solusi yang dapat diambil guna mengatasi permasalahan ini. Untuk mengatasi
permasalah tersebut melalui tulisan ini, penulis ingin menawarkan sebuah
gagasan dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Solusi tersebut
adalah dengan memanfaatkan perpustakaan atau taman bacaan masyarakat sebagai salah
satu institusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dan menurut
pengamatan penulis solusi semacam ini
belum terpikirkan oleh pemerintah atau banyak orang.
Perpustakaan
berisi ribuan informasi yang terekam di dalam berbagai koleksi yang dimiliki. Di dalam ribuan koleksi tersebut terdapat
koleksi yang membahas tentang teori serta tentang ilmu aplikatif yang dapat
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Jika masyarakat membaca berbagai koleksi yang dimiliki perpustakaan dan
mencoba mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari maka ini berarti sebagai
upaya peningkatan kesejahteraaan masyarakat secara mandiri. Dan jika ini
berhasil maka secara otomatis maka kesejahteraaan masyarakat akan meningkat.
Membaca merupakan
aktivitas proses berfikir, membaca mencakup aktiitas pengenalan kata, pemahaman
literal, interpretasi, membaca kritis dan pemahaman kreatif (Crawrel dan
Mountain dalam Farida Rahim, 2008; 2). Dengan membaca seseorang berusaha untuk
mengenal kata, melakukan interpretasi atas apa yang telah dibaca serta berusaha
memahami apa pesan yang terkandung dalam bahan bacaan tersebut. Dengan membaca
seseorang akan memperoleh informasi, pengetahuan dan keterampilan. Apabila
informasi, pengetahuan serta keterampilan tersebut diimplementasikan dalam
kehidupan sehar-hari dan berhasil maka secara tidak langsung akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian maka aktivitas membaca dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang melakukannya.
Akan tetapi
tidak semua masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses informasi
atau bahan bacaan. Kondisi ini disebabkan karena minimnya minat masyarakat
untuk membeli buku karena mereka belum merasakan atau memahami urgensi dari
aktivitas membaca. Selain itu faktor keterbatasan ekonomi menjadi faktor lain
yang menyebabkan masyarakat tidak dapat
membeli buku.
Melihat arti
penting membaca, tentu diperlukan solusi untuk mengatasi permasalahan ini.
Solusi yang dapat diambil guna mengatasi permasalah ini adalah dengan
mengoptimalkan eksistensi perpustakaan. Perpustakaan dapat dimanfaatkan sebagai
yang menyediakan bahan bacaan secara Cuma-Cuma bagi masyarakat.
Sayangnya
jumlah perpustakaan masih di Tanah Air minim jumlahnya dan kondisinya pun masih
belum ideal untuk membina minat baca masyarakat. Sebenarnya telah berdirinya
banyak perpustakaan di Tanah Air, namun karena jumlah penduduk serta luasnya
wilayah negeri ini menyebabkan perlunya penambahan serta perbaikan kualitas
perpustakaan yang telah ada.
Perpustakaan Berbasis Masyarakat
Di Indonesia
telah berdiri berbagai perpustakaan
mulai dari level desa bahkan pada level satuan pemerintah terkecil yaitu rumah
tangga. Di level nasional ada perpustakaan nasional, kemudian diteruskan
perpustakaan propinsi, perpustakaan umum kabuteng, kecematan, perpustakaan desa
dan perpustakaan pada level rukun tangga (RT) yang dikenal dengan sebutan taman
bacaan. Tapi sekali lagi jumlahnya masih minim serta persebarannya tidak merata.
Untuk
mewujudkan perpustakaan yang mampu berperan dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, maka pendirian perpustakaan tersebut perpustakaan tersebut harus
berbasis masyarakat. Berbasis masyarakat
dikarenakan pengadaan serta pengembangan koleksi perpustakaan tersebut harus
memperhatikan kebutuhan serta potensi masyarakat sekitar. Dan akan lebih
sempurna lagi jika pendirian perpustakaan tersebut melibatkan masyarakat
sekitar atau bahkan masyarakat sekitar dapat dimanfaatkan sebagai aktor pengelola
perpustakaan. Tidak hanya sebatas koleksi, perpustakaan dapat melaksanakan
berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Jika
perpustakaan dibangun dengan memperhatikan potensi serta kebutuhan masyarakat
sekitar memungkinkan masyarakat mengembangkan potensi yang dimiliki dengan cara
membaca koleksi yang disediakan perpustakaan. Misalnya disebuah daerah,
sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani tambak, maka
perpustakaan dapat menyediakan koleksi tentang perikanan serta koleksi umum
lainnya. Dengan menyediakan koleksi tentang perikanan memungkinkan masyarakat
mempelajari hal-hal yang terkait dengan perikanan. Koleksi yang berisi ilmu umum
lainnya memungkin masyarakat belajar hal-hal yang mendukung keberhasilan
peternakan ikan mereka, misalnya dengan membaca buku-buku pemasaran akan
membantu masyarakat belajar bagaimana melakukan pemasaran hasil pertanian
mereka atau belajar bagaimana mengolah hasil perikanan mereka sehingga memiliki
nilai ekonomi tinggi sehingga ikan-ikan tersebut tidak hanya dijual oleh
masyarakat.
Dukungan
Pemerintah
Pemerintah
tentu perlu mendukung gagasan perpustakaan berbasis masyarakat ini. Dukungan
yang dapat diberikan pemerintah antara lain, pertama, memberikan stimulan bagi masyarakat untuk mendirikan perpustakaan
atau taman bacaan. Stimulan dapat diberikan dengan cara mengadakan sayembara
bagi masyarakat yang ingin mendirikan perpustakaan atau taman bacaan.
Masyarakat diminta untuk mengajukan proposal dan kemudian pemerintah melalui
perpustakaan daerah kabupaten atau kota melakukan seleksi, proposal mana yang
layak untuk disetujui. Stimulan yang diberikan dapat berupa dana pemberian
perpustakaan, buku atau bahkan hibah gedung perpustakaan. Pemerintah telah
menggulirkan program PNPM Mandiri bagi masyarakat sebagai upaya untuk
meningkatkan kesejahteran masyarakat melalui pengembangan usaha bersama atau
perbaikan sarana prasarana umum dan tidak ada salahnya pemerintah menggulirkan
program sejenis PNPM Mandiri untuk pengembangan perpustakaan
Kedua, pemerintah melalui perpustakaan
daerah melakukan pembinaan terhadap
perpustakaan dan taman baca yang telah berdiri. Pembinaan yang diberikan dapat
berupa pelatihan, pemberian bantuan dana serta pemantauan terhadap pengelolaan
perpustakaan atau taman baca yang dilakukan secara periodik. Selain itu
perpustakaan daerah juga perlu mengadakan lomba perpustakaan dan taman baca
untuk motivasi pengelolaan perpustakaan dan taman baca.
Ketiga, pemerintah dapat memotivasi
pelaku dunia usaha untuk berkontribusi bagi pengembangan serta pengelolaan
perpustakaan atau taman bacaan. Motivasi yang diberikan dapat berupa peraturan
daerah atau himbauan agar pelaku dunia usaha dapat berkontribusi bagi
pengelolaan dan pengembangan. Kompensasi yang diberikan pemerintah dapat berupa
penghargaan atau publikasi bahwa pelaku dunia usaha tersebut terlibat dalam
pengembangan perpustakaan.
Jika
berbagai usulan di atas dapat dilaksanakan maka perpustakaan atau taman baca di
Tanah Air akan tumbuh subur. Dengan tumbuh suburnya perpustakaan atau taman
baca berbasis masyarakat maka peluang perpustakaan untuk meningkatkan
kompetensi masyarakat sekitar semakin terbuka lebar. Ketika kompetensi
masyarakat semakin meningkat maka kesejahteraan masyarakat akan meningkat
dengan sendirinya.
Staf Perpustakaan ISI
Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar