Oleh Tri Mulatno
Pada
tahun 1825-1830 terjadi Perang Diponegoro, ketika meletus Perang Diponegoro
Kyai Trunojoya, Kyai Mertodipuro, dan Kyai Singoyudo putra-putra Ki Ageng
Mangunjoyo yang menjadi prajurit Sorogeneng satuan tamtama pegawai raja yang
membidangi masalah senjata api meriam/ altireli secara diam-diam diperintahkan
Pakubuwono VI Raja Solo untuk membantu perjuangan Pangeran Diponegoro di daerah
Tegal Rejo- Selarong, setelah beberapa bulan
bergambung dengan pasukan Pangeran Diponegoro di Tegalrejo, Kyai Trunojoyo dan
saudara-saudaranya diminta Nyai Ageng Serang untuk memperkuat Pasukan
Notoprajan untuk memperkuat pimpinan Raden Mas Papak yang bermarkas di daerah
Serang Purwodadi, karena loyalitas dan dedikasinya yang tinggi dalam membantu
perang Diponegoro, maka Kyai Trunoyudo dan pasukannya di percaya Raden Mas
Papak menjadi Senopati Prajurit Notoprajan yang bertugas mengamankan Wilayah
Distrik Salatiga dan sekitarnya.