Slogan kami

Redaksi Buletin Pustaka mengucapkan Selamat Hari Soempah Pemoeda, 28 Oktober 2013

Jumat, 27 Juli 2012

BUKU : PUSTAKA KITA BERSAMA


BUKU : PUSTAKA KITA BERSAMA

Oleh : Asih Winarto)*

Buku merupakan jendela dunia yang mampu menguak tabir keniscayaan. Melalui buku seseorang dapat berkelana, mengelilingi cakrawala dunia, mengembangkan pola pikir, menambah wawasan, serta mampu memicu timbulnya ide-ide kreatif. Buku berisi berbagai informasi terekam, sebagai media komunikasi antara penulis dengan pembaca dalam menyampaikan pesan-pesan atau gagasan kepada pembaca dengan suatu tujuan adanya perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku bagi para pembacanya.
Buku merupakan koleksi utama suatu perpustakaan. Buku yang telah diproses kemudian didesiminasikan kepada para pemustaka. Disinilah letak perpustakaan sebagai sebuah gudang kekuatan yang dahsyat, karena menyimpan berbagai energi yang mampu menggerakan para pembaca untuk berinisiatif, berlaku kreatif, dan produktif. Oleh karenanya, buku dan perpustakaan sering diidentikan dengan kemajuan dan peradapan suatu bangsa. Namun sayangnya perhatian terhadap perpustakaan termasuk koleksi utamanya, yaitu buku kiranya masih perlu untuk ditingkatkan agar sejarah peradapan bangsa tetap terjaga.
Ada beberapa macam apresiasi negatif dan juga tindakan yang kurang terpuji, bahkan cenderung kearah tindakan kejahatan terhadap buku dan perpustakaan. Tindakan kejahatan tersebut diantaranya adalah pengambilan buku tanpa izin, perobekan, corat-coret, dan peminjaman secara tidak sah. Oleh karenanya perlu diantisipasi dan juga dilakukan suatu upaya guna meminimalisirnya, yang diantaranya dapat dilakukan dengan : Pertama, Meningkatkan sistem keamanan koleksi dan gedung perpustakaan. Selanjutnya, tandai dan juga beri label pada tiap koleksi dan perlatan yang ada di perpustakaan. Kemudian, simpan koleksi dan peralatan serta beri prosedur yang jelas setiap kali pemanfaatannya. Selain itu, juga harus diperhatikan dan diperjelas identitas dan juga alamat para pemustaka setiap kali melakukan regrestasi keanggotaan.
Kedua, menyediakan suatu layanan foto copy. Tindakan ini dimaksudkan untuk mengantisipasi suatu rasa ingin memiliki yang mendalam terhadap buku yang memuat informasi yang sangat-sangat dibutuhkan oleh pemustaka. Memang, kadang ada jenis koleksi buku yang tidak dapat dipinjam, tapi sering dibutuhkan oleh pemustaka, misalnya buku-buku referensi. Disamping itu, perlu juga dilakukan upaya untuk mensirkulasikan koleksi-koleksi lama yang berada di ruang referensi agar dapat dipinjam oleh pemustaka, seperti : kamus, ensiklopedi, koleksi yang bersifat kebijakan khusus misal buku pelajaran dan modul kuliah.
Ketiga, Buku-buku yang tidak lengkap halamannya yang disebabkan oleh perobekan buku, dan juga buku yang banyak coretannya sehingga informasi menjadi kurang jelas dan tidak lengkap hendaknya sesegera mungkin dilakukan suatu tindakan penyiangan. Kemudian, tingkatkan jam buka dan mutu layanan. Layanan merupakan wajah utama dari suatu lembaga perpustakaan, oleh karenanya pasang orang-orang atau staf sebagai ujung tombaknya yang mempunyai sikap ramah dan penuh rasa pertolongan sehingga para pemustaka merasa aman, tenang dan nyaman dalam mengakases informasi literasi di perpustakaan.
Buku dan perpustakaan merupakan kekayaan umat manusia yang tak ternilai harganya. Oleh karenanya, perlu diberikan suatu apresiasi yang positif agar keberadaannya mampu menembus zaman sebagai obor generasi penerus bangsa. Karena pada hakekatnya buku dan perpustakaan adalah milik kita bersama.
*)    Pustakawan Pelaksana Lanjutan
       Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Semarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar