BUKU : PUSTAKA KITA BERSAMA
Oleh : Asih Winarto)*
Buku merupakan jendela dunia yang
mampu menguak tabir keniscayaan. Melalui buku seseorang dapat berkelana,
mengelilingi cakrawala dunia, mengembangkan pola pikir, menambah wawasan, serta
mampu memicu timbulnya ide-ide kreatif. Buku berisi berbagai informasi terekam,
sebagai media komunikasi antara penulis dengan pembaca dalam menyampaikan
pesan-pesan atau gagasan kepada pembaca dengan suatu tujuan adanya perubahan pengetahuan,
sikap, dan perilaku bagi para pembacanya.
Buku merupakan koleksi utama suatu
perpustakaan. Buku yang telah diproses kemudian didesiminasikan kepada para
pemustaka. Disinilah letak perpustakaan sebagai sebuah gudang kekuatan yang
dahsyat, karena menyimpan berbagai energi yang mampu menggerakan para pembaca
untuk berinisiatif, berlaku kreatif, dan produktif. Oleh karenanya, buku dan
perpustakaan sering diidentikan dengan kemajuan dan peradapan suatu bangsa.
Namun sayangnya perhatian terhadap perpustakaan termasuk koleksi utamanya, yaitu
buku kiranya masih perlu untuk ditingkatkan agar sejarah peradapan bangsa tetap
terjaga.
Ada beberapa macam apresiasi negatif
dan juga tindakan yang kurang terpuji, bahkan cenderung kearah tindakan
kejahatan terhadap buku dan perpustakaan. Tindakan kejahatan tersebut
diantaranya adalah pengambilan buku tanpa izin, perobekan, corat-coret, dan
peminjaman secara tidak sah. Oleh karenanya perlu diantisipasi dan juga dilakukan
suatu upaya guna meminimalisirnya, yang diantaranya dapat dilakukan dengan :
Pertama, Meningkatkan sistem keamanan koleksi dan gedung perpustakaan.
Selanjutnya, tandai dan juga beri label pada tiap koleksi dan perlatan yang ada
di perpustakaan. Kemudian, simpan koleksi dan peralatan serta beri prosedur
yang jelas setiap kali pemanfaatannya. Selain itu, juga harus diperhatikan dan
diperjelas identitas dan juga alamat para pemustaka setiap kali melakukan
regrestasi keanggotaan.
Kedua, menyediakan suatu layanan foto
copy. Tindakan ini dimaksudkan untuk mengantisipasi suatu rasa ingin memiliki
yang mendalam terhadap buku yang memuat informasi yang sangat-sangat dibutuhkan
oleh pemustaka. Memang, kadang ada jenis koleksi buku yang tidak dapat
dipinjam, tapi sering dibutuhkan oleh pemustaka, misalnya buku-buku referensi.
Disamping itu, perlu juga dilakukan upaya untuk mensirkulasikan koleksi-koleksi
lama yang berada di ruang referensi agar dapat dipinjam oleh pemustaka, seperti
: kamus, ensiklopedi, koleksi yang bersifat kebijakan khusus misal buku
pelajaran dan modul kuliah.
Ketiga, Buku-buku yang tidak lengkap
halamannya yang disebabkan oleh perobekan buku, dan juga buku yang banyak
coretannya sehingga informasi menjadi kurang jelas dan tidak lengkap hendaknya sesegera
mungkin dilakukan suatu tindakan penyiangan. Kemudian, tingkatkan jam buka dan
mutu layanan. Layanan merupakan wajah utama dari suatu lembaga perpustakaan,
oleh karenanya pasang orang-orang atau staf sebagai ujung tombaknya yang
mempunyai sikap ramah dan penuh rasa pertolongan sehingga para pemustaka merasa
aman, tenang dan nyaman dalam mengakases informasi literasi di perpustakaan.
Buku dan perpustakaan merupakan
kekayaan umat manusia yang tak ternilai harganya. Oleh karenanya, perlu
diberikan suatu apresiasi yang positif agar keberadaannya mampu menembus zaman
sebagai obor generasi penerus bangsa. Karena pada hakekatnya buku dan
perpustakaan adalah milik kita bersama.
*) Pustakawan
Pelaksana Lanjutan
Kantor
Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Semarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar