Slogan kami

Redaksi Buletin Pustaka mengucapkan Selamat Hari Soempah Pemoeda, 28 Oktober 2013

Jumat, 27 Juli 2012

Perpustakaan Pribadi Gambarkan Jiwamu


Perpustakaan Pribadi Gambarkan Jiwamu

Oleh :Iwan Budiono, S.Pd


Pilihan buku, referensi, bahan literasi/bacaan menentukan gambaran jiwa Anda. Membuat buku-buku pilihan kita terawat dengan baik berarti sama dengan menjaga motivasi membaca dan menetapkan asa jiwa agar selalu mendapatkan inspirasi baru.
 Keuntungannya dapat didesain sesuai selera pribadi, yang penting nyaman dan unik agar semangat kita untuk membaca terus tumbuh. Artikel ini berusaha membahas serba-serbi perpustakaan pribadi menjadi perpustakaan idaman. Arsitek Nunung Adywijaya menjelaskan bahwa perpustakaan adalah ruang pelengkap atau tambahan dalam rumah. Artinya, perpustakaan bisa memanfaatkan ruang yang tidak efektif di dalam rumah. Sebaiknya pilih tempat yang ‘sunyi’, misalnya ruang yang bersebelahan dengan kamar tidur.  Secara umum fungsi perpustakaan adalah tempat penyimpanan dan ruang baca buku koleksi. Biasanya perpustakaan menjadi salah satu ruang di mana penghuni rumah dapat melampiaskan hobi di tengah kesibukannya. Umumnya ruang perpustakaan dilengkapi beberapa jenis buku koleksi, meja baca, kursi baca apabila diperlukan, dan lampu baca untuk menunjang kenyamanan di ruang tersebut
Bagi Anda yang berminat membuat perpustakaan pribadi sebenarnya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, ruang mana yang bakal Anda gunakan untuk perpustakaan dengan memerhatikan kondisi luas lahan rumah. Menurut konsultan arsitektur Widjaja Wardana, ukuran ruang untuk perpustakaan paling minim adalah 6 x 8 meter persegi.Dengan ukuran sebesar itu, Anda dapat menciptakan ruang perpustakaan yang nyaman bagi diri sendiri dan keluarga. Pilihlah area yang tak sering dilalui orang. Sebuah ruang yang ideal dengan akses pintu menuju kamar tidur atau ke taman yang sejuk. Membaca dengan ditemani panorama yang indah akan lebih menyenangkan dan membuat pikiran segar kembali. Pemandangan taman dengan bunga dan daun hijau nan indah selain menyokong cahaya alami dari sinar matahari di waktu siang juga memberi efek kenyamanan serta ketentraman yang natural pula. Tapi, jika Anda juga ingin memfungsikannya sebagai ruangan keluarga. Maka yang harus diperhatikan adalah letak perpustakaan sebaiknya tidak langsung terkena cahaya matahari. karena tempat yang ideal untuk bersantai bersama keluarga pada umumnya memiliki asupan cahaya matahari yang cukup dan tidak langsung. Atau jika anda juga ingin menyatukan perpustakaan dengan ruang kerja, coba rinci lagi perlengkapan yang diperlukan berdasarkan fungsinya dalam penataan ruang perpustakaan tersebut. Di mana sebaiknya meletakkan meja kerja untuk tempat komputer, printer, mesin faks, telepon dan lainnya. Apakah ruangannya cukup? dengan begitu banyaknya perangkat kerja, apakah anda bisa menemukan kenyamanan dalam membaca? Pikirkan kembali sebelum memutuskan.
Kedua adalah menentukan setting ruangan perpustakaan pribadi. Jika Anda hobi baca buku dan ingin membuat ruang baca atau perpustakaan, sebaiknya pilih tempat dengan struktur meja rak yang kuat. Jika tidak kuat, tentu perpustakaan Anda itu malah akan menjadi ruang hobi yang kurang menyenangkan. Perhatikan jumlah koleksi buku yang hendak diletakkan di ruang tersebut. Jumlah koleksi buku bakal menentukan besaran ruang dan ukuran rak penyimpanan. Jika koleksi buku yang Anda punya cukup banyak, sudah tentu Anda membutuhkan rak buku yang besar.
Berbeda jika koleksi buku yang Anda miliki sedikit, maka rak buku pun dipilih yang kecil. Pastikan rak buku Anda memiliki tingkat keamanan tinggi. Jika memakai rak gantung, pastikan rak itu terpasang dengan baik untuk menghindari kerusakan akibat tak mampu menahan bobot buku yang terlalu banyak. Sementara jika menggunakan lemari buku yang terbuka, dapat mempermudah mengambil buku yang diinginkan dan saat membersihkan tempat penyimpanannya. Artinya, tidak perlu buka-tutup pintu lemari. Selain itu, Anda tidak perlu mengkhawatirkan masalah tempat penyimpanan yang lembab. Bila buku ditata dengan rapi, lemari akan tampil menarik. Kekurangannya, buku kurang terlindungi, terutama dari debu. Konsekuensinya, Anda harus membersihkan bagian dalam lemari buku secara berkala.
Furnitur tempat menyimpan buku yang sifatnya terbuka, tidak harus selalu berupa sebuah lemari. Bisa juga berupa hambalan atau rak lepasan. Selain dapat dipindah-pindah penempatannya, tampilan sederhananya tidak akan membuat ruangan baca terasa penuh atau sumpek. Menata buku dengan ukuran yang berbeda-bedapun akan lebih leluasa. Ini sesuai untuk ruang yang memiliki penyejuk ruangan. Pasalnya, dapat meminimalisir debu yang hinggap di buku.
Lain halnya, jika anda memilih lemari buku tertutup, dapat melindungi buku dari debu dan sinar matahari langsung yang mungkin saja mencapai ke tempat penyimpanan buku tersebut. Atau bahkan air yang jatuh dari langit-langit yang bocor. Tetapi, sebaiknya, pintu lemari tetap bersifat transparan, atau menggunakan daun pintu dari kaca. Hal ini untuk memudahkan mencari buku.
Kekurangannya adalah tingkat kelembapan dalam lemari yang cukup tinggi, sehingga dapat merusak kertas buku seiring berjalannya waktu. Untuk mengatasinya, gunakan kapur barus atau silica gel di dalam lemari. Jangan lupa menggantinya secara rutin untuk mempertahankan bagian dalam lemari tetap kering. Lalu, jarak antar hambalan atau rak di dalam lemari buku, harus diperhitungkan dengan cermat. Sebaiknya hambalan dibuat fleksibel (dapat diatur jaraknya) agar bisa disesuaikan dengan ukuran buku yang berbeda-beda. Lemari buku yang tertutup ini, cocok dengan ruang mungil tanpa penyejuk ruangan. Kelembapan udara di dalam lemari, tidak cepat terbentuk akibat berubah-ubahnya suhu ruang sesaat sebelum dan sesudah penyejuk ruangan dinyalakan atau dimatikan.
Ketiga penyusunan buku koleksi perpustakaan. Karena sifatnya perpustakaan pribadi, maka kelompokkanlah buku berdasarkan kenyamanan pemilik perpustakaan. Misalnya, Anda bisa mengelompokkan buku berdasarkan nama pengarang ataupun jenis bukunya. Cara ini bisa membuat tatanan perpustakaan Anda menjadi lebih rapi. Anda harus ingat bahwa besarnya rak buku haruslah disesuaikan dengan jumlah buku yang anda miliki. Maka terlebih dahulu anda hitung banyaknya buku yang anda miliki. Setidaknya hal ini dapat mencegah banyaknya ruangan kosong. Setelah itu, buatlah kategori pengelompokan jenis buku sesuai keinginan. Bisa alfabetik (berdasarkan urutan abjad), atau berdasarkan jenis isi buku, bahkan warna sampul buku. Hal ini dimaksudkan agar nantinya agan mendapatkan kemudahan dalam mencari buku yang ingin anda baca.Selain itu pengelompokan tersebut dapat memudahkan Anda untuk mencari buku yang sedang dibutuhkan dalam keadaan terdesak. Selanjutnya, ukuran besaran ruang juga disesuaikan dengan koleksi buku dan kebutuhan area bacanya. Disarankan, akan lebih baik apabila ruang perpustakaan dibangun secara terpisah. Jika rumah tidak terlalu luas, bisa saja perpustakaan digabungkan dengan ruang lain. Namun, biasanya ruangan itu hanya menjadi tempat penyimpanan buku. Ruang yang dapat dimanfaatkan, antara lain area bawah tangga dan pojok ruangan yang bersifat masif. Pertimbangan lain yang wajib diperhatikan saat ingin membuat perpustakaan adalah cahaya dan sirkulasi udara. Berhubung ruangan ini hendak dijadikan area untuk melakukan aktivitas membaca, maka unsur pencahayaan menjadi hal penting. Untuk menciptakan kenyamanan saat membaca, intensitas cahaya haruslah cukup tinggi. Pencahayaan di perpustakaan secara umum diisyaratkan harus terang, sedangkan pencahayaan tambahan diberikan untuk lokasil-okasi tertentu yang memerlukan penerangan tambahan, misalnya lampu baca seperti jenis lampu TL. Sebab, lampu jenis ini tidak terlalu panas dan  menghindari pantulan cahaya pada kertas yang dapat memicu kelelahan mata.
Keempat, penataan rak buku juga dapat diatur menempel pada dinding dengan kerapatan yang cukup. Hal ini supaya udara dapat mengalir di celah antara rak dan dinding. Fungsinya, agar sirkulasi udara itu dapat mengurangi kemungkinan kelembaban, bau apek, dan sarang serangga di buku. Celah tersebut juga mempermudah merawat, membersihkan koleksi dari debu, serta mengurangi udara lembab yang dapat merusak buku. Memberi pendingin ruangan atau AC memang pilihan yang baik bagi buku agar terjaga kelembabannya. Akan tetapi, jika merasa akan memberatkan tagihan listrik, Anda bisa juga menempatkan beberapa pot bunga atau tanaman hias yang tidak terlalu besar. Pot dalam perpustakaan? Kenapa tidak. Anda cukup hanya menyesuaikan ukurannya dengan komposisi ruangan. Pilihlah tanaman yang mudah dirawat dan tidak mudah rontok. Fungsi tanaman ini memberi nuansa alami, melembutkan kesan kaku dan serius dari koleksi buku Anda, serta membantu pertukaran udara di dalam ruangan.
Setiap orang pasti menginginkan barang-barang yang dicintainya tetap terawat dengan baik dan tidak mudah rusak. Begitu pun dengan buku yang bagi sebagian orang merupakan aset pengetahuan yang berharga.  Perpustakaan pribadi tetap memiliki peran positif bagi individu dan keluarga di rumah serta mendukung bisnis perbukuan di tanah air. Meskipun begitu, beda orang maka beda pemahaman tentang arti penting dalam membuat perpustakaan pribadi di rumah. Ada yang berniat membuat perpustakaan pribadi sebagai aset investasi ilmu pengetahuan serta ada pula yang sekedar mengumpulkan buku demi sekedar memuaskan hasrat snobisnya agar dikenal sebagai intelektual. Kira-kira Anda pilih yang mana?
Anggota Perpustakaan tinggal di Jl. Krajan Barat Kelurahan Bergas Lor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar