Slogan kami

Redaksi Buletin Pustaka mengucapkan Selamat Hari Soempah Pemoeda, 28 Oktober 2013

Sabtu, 18 Desember 2010

Merangkul Anak-Anak Jalanan Melalui Perpustakaan Keliling


Merangkul Anak-Anak Jalanan Melalui Perpustakaan Keliling
*/ Anggraeni D.W.

Juara III Lomba Penulisan Artikel Tk. SMA/K/MA
yang diselenggarakan dalam rangka Ungaran Bookfair 2010

Setiap manusia pasti menginginkan kehidupan yang layak, nyaman, aman dan tercukupi. Sebagaimana semestinya jenis kehidupan semacam ini belum tentu dimiliki oleh setiap orang. Terutama yang harus berjuang memperoleh penghidupan melalui jalanan. Di Indonesia, jumlah masyarakat yang berada pada titik harus hidup di jalanan tidaklah sedikit, terutama yang tergolong anak –anak jalanan.
Menurut hasil penelitian di 12 kota besar di Indonesia, yang dilakukan oleh Kementrian Pemberdayaan Perempuan, jumlah anak jalanan pada tahun 2003 sebanyak 147.000 orang dengan rincian  60% anak putus sekolah, dan 40% masih sekolah. Dari jumlah tersebut 18% nya adalah anak jalanan perempuan yang beresiko tinggi mengalami pelecehan seksual.
Mirisnya, penyebab anak-anak ada dijalan adalah untuk mencari nafkah dan penghidupan, sebuah aktifitas yang belum sepatutnya dijalani oleh anak-anak. Mereka terpaksa merelakan waktu bermain merekan untuk ‘bermain’ dijalanan. Anak-anak jalanan juga jarang mendapatkan hak mereka untuk dilindungi sebagai anak-anak, mendapatkan pendidikan dan penghidupan yang layak, hiburan yang layak sebagaimana mestinya.
Fakta tersebut menimbulkan masalah yang cukup pelik bagi diri mereka sendiri, bagi masyarakat maupun bagi pemerintah. Menghadapi persoalan ini sangat dibutuhkan kepedulian sosial dan kerjasama dari berbagai pihak khususnya yang terkait dengan pendidikan dan sosial.
Salah satu cara yang dapat dilakukan, untuk memberikan hak pendidikan bagi anak-anak jalanan sekaligus  mengentaskan mereka dari kebodohan adalah dengan mengenalkan mereka pada jendela dunia yaitu buku.
Sayangnya selain permasalahan ekonomi, yang menyebabkan anak – anak ada di jalanan  pada dasarnya ialah ketidakmampuan untuk membaca dan mendapatkan ilmu pengetahuan(Rian Hamzah). Oleh karena itu penting sekali untuk mengenalkan anak-anak jalanan dengan pendidikan melalui buku. Salah satu wahana pendidikan yang paling mudah dijangkau masyarakat serta murah adalah perpustakaan!
Perpustakaan merupakan institusi yang mengelola koleksi, dengan beraneka ragam karya cetak dan karya rekam secara profesional  guna memenuhi keutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi. Berbagai Produk dari perpustakaan antara lain layanan perpustakaan keliling dan layanan mendongeng yang diperuntukkan bagi anak-anak. Sedangkan perpustakaan keliling merupakan bagian layanan dari perpustakaan umum yang mendatangi pembacanya dengan kendaraan baik kendaraan darat maupun air. Perpustakaan sebagai sarana pendidikan informal yang ikut mencerdaskan kehidupan bangsa.
Keberadaan perpustakaan keliling pada dasarnya bisa dimanfaatkan guna membantu anak-anak jalanan untuk memperoleh hak mereka atas pendidikan. Perpustakaan keliling difungsikan sebagai perpustakaan yang mendatangi pembaca dan masyarakat yang membutuhkan  pengetahuan termasuk anak-anak jalanan. Buku-buku yang disediakan perpustakaan keliling akan mampu membantu anak jalanan untuk mendapatkan pendidikan, hiburan sekaligus perasaan diperhatikan yang jarang mereka miliki.
Layanan perpustakaan keliling bagi anak-anak sangat dibutuhkan dimana perpustakaan keliling ini bisa dilengkapi dengan pustakawan yang mampu mendongeng dan mengajari anak jalanan yang belum bisa membaca tentang bagaimana cara membaca. Adanya mendongeng dalam layanan perpustakaan keliling bagi anak jalanan dapat menjadikan anak tertarik untuk membaca buku.
Dengan dihadirkan layanan ini, mereka dapat merasakan apa yang disebut sebagai ”pendidikan” , walaupun bukan pendidikan formal. Selain hal tersebut, nantinya anak-anak jalanan akan menyadari pentingnya pendidikan. Diharapkan dengan modal gemar membaca mereka akan terus terdorong untuk tetap berusaha memperoleh pengetahuan.
Perpustakaan keliling bagi anak jalanan tentunya harus mengikuti pola aktifitas anak-anak jalanan yang sering berada dijalanan. Dengan begitu maka anak-anak ini akan bisa merasa nyaman untuk ’mengintip’ buku yang dibawa oleh mobil perpustakaan keliling.
Diharapkan dengan adanya terobosan layanan perpustakaan keliling bagi anak-anak jalanan, maka tidak ada satupun masyarakat yang terlewatkan layanan oleh perpustakaaan. Bagi anak-anak jalanan, pengetahuan yang didapat dari perpustakaan keliling bisa menjadi pengetahuan yang menjadi bekal menghadapi masa depan mereka. Setidaknya ada harapan untuk memperbaiki taraf hidup mereka melalui pengetahuan yang dimiliki. Yang tidak kalah pentik anak-anak jalanan ikut merasakan fasilitas yang sama yang juga diberikan pada anak-anak kota yang berada pada jangkauan layanan perpustakaan.
Pada akhirnya, perpustakaan keliling diharapkan mampu menjadi Keperdulian sosial perpustakaan terhadap masyarakat terutama bagi masyarakat yang kurang beruntung khususnya anak-anak jalanan.. Dari kepedulian yang kecil, mengenalkan buku pada anak jalanan, diharapkan kelak permasalahan anak-anak jalanan dapat sedikit demi sedikit teratasi dengan pengetahuan dari diri mereka sendiri. Kemampuan survive yang tangguh diharapkan muncul melalui buku bacaan yang memotivasi.
Usaha pencerdasan ini memang bukanlan sesuatu yang besar, akan tetapi adagium yang mengungkapkan bahwa sekecil apapun hal kecil dapat membawa pengaruh yang besar... majulah perpustakaan!
*/  Siswa SMA N 1 Ungaran


Tidak ada komentar:

Posting Komentar