Slogan kami

Redaksi Buletin Pustaka mengucapkan Selamat Hari Soempah Pemoeda, 28 Oktober 2013

Sabtu, 18 Desember 2010

Perpustakaan, My Soul Mate


Perpustakaan, “ My Soul Mate”

*\ Laurensius Bagus

Juara II Lomba Penulisan Artikel Tk. SMP/MTs
yang diselenggarakan dalam rangka Ungaran Bookfair 2010

Membaca adalah salah satu kegiatan yang positif, dapat menambah ilmu didalam dunia pendidikan. Membaca harus ditegaskan sejak dini agar menjadi salah satu bagian hidup masyarakat. Membaca dapat dilakukan dimana saja, salah satunya di perpustakaan.
Menurut Sekretaris Utama Perpusnas RI, Dra. Sri Sularsih, Msi, ”Untuk menumbuhkan minat baca, perlu dorongan berdirinya semua jenis perpustakaan, oleh karena itu mulai sekarang harus ada hubungan antara masyarakat dan perpustakaan sehingga perpustakaan nantinya diharapkan dapat menjadi wahana belajar masyarakat yang secara otomatis menumbuhkan minat baca.
Banyak manfaat yang akan diperoleh dengan membaca buku di perpustakaan, buku adalah gerbang ilmu pengetahuan maka dengan membaca buku  kita bisa menceritakan  apa yang telah terjadi di belahan dunia lain. Misalnya kita membaca mengenai kehidupan warga Amerika Serikat, padahal kita belum pernah kesana. Setelah membaca kita akan mengetahuinya serta dapat menceritakan kembali apa yang terjadi disana.
Manfaat membaca yang lain adalah akan merangsang syaraf otak manusia yang tadinya lemah menjadi kuat dan segar kembali, menumbuhkan kreatifitas dan meningkatkan perbendaharan kata. (Borges, Penyair dan Cerpenis Argentina).
Minat baca masyarakat diupayakan bukan hanya himbauan semata, untuk itu perlu ditunjung fasilitas pendukung seperti keberadaan perpustakaan, baik perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi maupun perpustakaan umum. Buku maupun koleksi yang lain yang tersedia di perpustakaan haruslah bermutu dan menarik.
Saat ini, tuntutan perpustakaan untuk mendayagunakan secara maksimal tugas dan fungsi perpustakaan demi meningkatkan minat baca harus diperhatikan semua pihak, terutama oleh perpustakaan itu sendiri serta pemerintah daerah. Selain itu komunikasi antara perpustakaan dan masyarakat harus terjalin dengan baik, sehingga setiap kebijakan maupun informasi terbaru masyarakat dapat mengetahuinya.
Nikmatnya Membaca
Banyak orang sukses karena membaca!. Dengan membaca mereka dapat berimajinasi dan berpikir kreatif serta menimbulkan pemikiran yang positif setelah membaca. Kita bisa membaca dimana saja, untuk anak sekolah mungkin membaca yang nyaman adalah dirumah mereka, setelah seharian berkutat dengan buku pelajaran, mendinginkan pikiran dengan membaca buku. Para siswa hanya mempunyai sedikit waktu apabila membaca di perpustakaan sekolah, rata-rata hanya 2x 15 menit waktu istirahat para siswa.
Membaca sesungguhnya bukan hal yang sulit, asalkan orang sudah mampu membaca. Membaca itu nikmat, bahkan lebih nikmat daripada duduk melamun seharian di depan rumah, atau ngrumpi. Membaca juga tidak menyebabkan kematian, malah bisa mengurangi kepikunan pada usia lanjut.
Perpustakaan merupakan sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian dan budaya serta beragam informasi lainnya. Seperti yang tertera di ”World Summit of Information Society” WSIS, 12 Desember 2003, bahwa perpustakaan sebagian dari masyarakat dunia untuk ikut serta membangun masyarakat informasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Sementara itu, kemerdekaan indonesia telah lebih dari 60 tahun, namun ternyata perpustakaan belum menjadi aktifitas kujungan keseharian. Sungguh suatu kerugian, karena membaca adalah mengeja huruf demi huruf dan memahami maksud atau kandungan makna dari rangkaian kata yang ada dalam buku. Proses ini sebenarnya banyak tersimpan mamfaat. Salah satunya melatih kita untuk berpikir sistematis, mengikuti ulur naskah dari buku. Pada saat membaca dibutuhkan kesabaran dan tidak tergesa-gesa.
Membaca dapat diartikan sama dengan belajar. Belajar yang teratur merupakan syarat mutlak. Abu Ahmadi, (1991), mengungkapkan sebab-sebab seseorang tidak suka membaca atau kurang berkonsentrasi antara lain sebagai berikut; a. Kurang minat terhadap buku yang dibaca, b. Banyak Urusan Yaang mengganggu, c. Meja/ tempat yang digunakan untuk membaca berantakan, d. Terlalu lelah. Untuk memunculkan kesenangan membaca, hal-hal tersebut diatas perlu dihindari.
Membaca seperti makan ayam!
Istilah diatas, menunjukkan bahwa membaca tidak kalah nikmat dengan hal-hal lainnya yang juga menyenangkan. Menurut Syaifatul Bahri dalam bukunya yang berjudul ”Rahasia Sukses Belajar”, dikemukakan bahwa belajar diperlukan konsentrasi, pemusatan fungsi jiwa terhadap suatu masalah atau objek. Isalnya, konsentrasi pikiran, perhatian dan sebagainya.
Gangguan membaca dapat disebakan oleh beberapa hal dan menurut Hasbullah  Thabrony (1994), dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu gangguan dari dalam (internal) dan gangguan dari luar (eksternal). Gangguan dari dalam misalnya, tidak kuatnya tekad untuk membaca, sifat emosi, sifat mudah marah, benci, haus, lapar, sakit, target kerja yang kurang realistis, masalah dengan orang tua, pacar atau guru. Sedangkan gangguan luar misalnya, suara gaduuh. Foto pacar, foto bintang film, kesalahan cara penyusunan jadwal dan urutan belajar.
Bagaimana cara mengatasi gangguan  itu agar dapat berkonsentrasi dengan baik. Abu Ahmadi (1991) mengemukakan cara mengatasinya sehingga dapat berkonsentrasi dengan baik antara lain sebagai berikut : a. Harus berminat pada buku yang akan dibaca, b. Harus mempunyai ruang khusus belajar salah satunya bisa perpustakaan, c. Hindari benda yang tidak bersangkut paut, istirahat yang cukup.
Banyak hal yang akan didapatkan kalau membaca, dalam aktifitas keseharian harus kita bangun dalam diri kita agar membaca menjadi SoulMate. Mari membaca.



*\ siswa SMP N 5 Ambarawa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar