Slogan kami

Redaksi Buletin Pustaka mengucapkan Selamat Hari Soempah Pemoeda, 28 Oktober 2013

Sabtu, 18 Desember 2010

Perpustakaan Hidup di Masyarakat untuk Masyarakat


Perpustakaan Hidup di Masyarakat untuk Masyarakat
*/ LIVIA T.H.

Juara II Lomba Penulisan Artikel Tk. SMA/K/MA
yang diselenggarakan dalam rangka Ungaran Bookfair 2010

Perpustakaan telah lama hidup di masyarakat sebagai suatu instansi yang mendedikasikan diri untuk masyarakat. Secara hakiki perpustakaan berfungsi untuk menumbuhkan minat baca masyarakat dan turut berperan dalam mencerdaskan bangsa. Sebagai sebuah gudang buku perpustakaan telah sukses mengembangkan sayap sehingga mendapatkan gelar sebagai pusat informasi referensi dan ilmu pengetahuan. Namun tidak hanya berhenti pada titik itu, saat ini perpustakaan sudah lebih dikembangkan lagi sebagai suatu struktur yang memiliki nilai tambah dalam hal  kepedulian sosial dengan tetap berfokus pada dunia baca tulis. Contoh yang tidak dapat dipungkiri adalah sepak terjang perpustakaan dengan perpustakaan kelilingnya.
Perpustakaan Daerah merupakan perpustakaan yang dibangun oleh suatu daerah dan membuka diri untuk setiap lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Dalam hal kepedulian sosial, layanan perpustakaan adalah representasinya. Perpustakaan memberikan layanan ini secara gratis. Baik membaca, meminjam maupun menjadi anggota.
Patut mendapatkan apresiasi yang positif tentunya, karena kesadaran bahwa ada lapisan masyarakat yang kurang mampu. Untuk memfasilitasinya maka segala aktifitas diperpustakaan daerah adalah gratis. Perpustakaan daerah menyediakan media penulisan berupa buletin yang terbit 3 bulan sekali sebagai wadah penulisan ide-ide masyarakat serta berlatih menuangkan ide/gagasan masyarakat.
Perhatian Perpustakaan Daerah terhadap minat baca masyarakat terus dilakukan agar perpustakaan mampu menjadi sarana penunjang pendidikan yang murah dan bermutu bagi masyarakat. Layanan hot spot area di perpustakaan dan layanan komputer bagi anggota perpustakaan secara gratis menambah lengkap dan kehadirannya ikut membuat fungsi perpustakaan daerah semakin lengkap, dan yang cukup menjadi catatan penting semua layanan modern tersebut diberikan Cuma-Cuma alias gratis bagi masyarakat.
Kepedulian yang lain dari perpustakaan daerah, menyelenggarakan pameran buku, Ungaran Bookfair 2010 ini, sehingga masyarakat dapat membeli buku – buku murah yang berkualitas. Kegiatan kegiatan yang bernuansa pendidikan juga di selenggarakan dalam rangka Ungaran Bookfair 2010 ini, antara lain lomba penulisan artikel, cipta puisi, berbagai workshop dan seminar bahkan mendatangkan beberapa motivator seperti Aceng (manusia tanpa tangan yang memecahkan rekor muri dan mampu menulis dengan kaki). Kegiatan ini tentunya merupakan bentuk kepedulian perpustakaan daerah terhadap talenta-talenta yang tesembunyi sembari mengasah pengetahuan masyarakat melalui buku-buku yang disediakan.
Bentuk kepedulian sosial dari  perpustakaan terhadap masyarakat salah satunya adalah layanan perpustakaan keliling. Sesuai namanya, layanan perpustakaan ini memiliki mobilitas dan umumnya berupa mobil yang mengangkut buku-buku koleksi perpustakaan (di perpustakaan daerah kabupaten lain ada juga memakai motor- perpusda belum memiliki-end) dan berkeliling menjangkau masyarakat yang terpencil/ jauh dari keberadaan perpustakaan daerah.
Dengan layanan perpustakaan keliling, pengunjung tidak perlu repot mendatangi perpustakaan, malah mobil perpustakaan yang akan menyambangi masyarakat. Gagasan dasar terciptanya perpustakaan keliling tentunya melihat keadaan sosial, dimana banyak sekolah-sekolah yang tidak mampu menyediakan bacaan bagi anak didiknya. Selain sekolah, kondisi masyarakat yang diliputi keterbatasan untuk mengakses informasi serta faktor ekonomi rang relatif masih rendah menjadikan perpustakaan keliling menjadi primadona sebagai solusi kebutuhan informasi. Suatu bentuk pengabdian kepada masyarakat, dengan tujuan mencerdaskan bangsa.
Menilik uraian diatas, jelas sudah bahwa sudah tidak pada tempatnya lagi, steorotipe perpustakaan sebagai tempat peminjaman dan pengembalian saja. Perpustakaaan kini telah bertransformasi sebagai salah satu pusah pembagunan dasar-dasar pendidikan. Ibarat sebuah bangunan beragam khasanah ilmu pengetahuan yang ditawarkan oleh perpustakaan haruslah bermutu demi menjamin pilar-pilar pendidikan seluruh lapisan masyarakat.
Buku-buku yang merupakan rekaman ilmu pengetahuan harus dijaga serta diwariskan untuk generasi mendatang. Aktifitas / kegiatan perpustakaan sebaiknya lebih sering diperkenalkan kepada masyarakat melalui kegiatan promosi perpustakaan, kegiatan promosi perpustakaan sebanyak mungkin melibatkan masyarakat luas.
Layanan perpustakaan yang tidak terbatas, akan menjadikan jangkauan layanan (seperti layanan perpustakaan keliling) menjadi kekuatan masyarakat. Masyarakat terpencil akan mampu bersaing dengan masyarakat perkotaan dengan adanya fasilitas perpustakaan keliling.  Berbagai fasilitas yang disediakan oleh perpustakaan diharapkan menjadikan masyarakat untuk terdorong gemar membaca, pengetahuan akan meningkat, wawasan akan luas. Menjadikan masyarakat akan cerdas dan mandiri.
Perpustakaan hidup dimasyarakat untuk masyarakat sebagai wujud kepedulian sosial dalam ranah pendidikan. Semoga dapat terus berkembang untuk mencerdaskan bangsa dan secara terus menerus berfungsi sebagai pusat informasi. Segala bentuk kemajuan pendidikan ada ditangan kita. Majulah perpustakaan.!
*/. Siswa SMA Kristen Satya Wacana Salatiga, Tinggal di Pundung Putih Ungaran


Tidak ada komentar:

Posting Komentar