Slogan kami

Redaksi Buletin Pustaka mengucapkan Selamat Hari Soempah Pemoeda, 28 Oktober 2013

Sabtu, 18 Desember 2010

Laporan utama :


PERPUSTAKAAN MAJU LEWAT PAMERAN BUKU


Bagi Dani Haya (38), bukan nama sebenarnya, membaca adalah sebuah kebutuhan. Ibarat makan dan minum, tiada hari terlewatkan tanpa membaca buku. Setiap kali ada informasi tentang buku baru yang menarik, entah dari mana sumbernya, tak segan dia mencari ringkasan isinya. Baginya, resensi sebuah buku adalah sebuah keniscayaan untuk memilikinya sebagai koleksi pribadi. Atau setiap kali ada pameran buku, wajib ‘ain baginya untuk berkunjung. Jika dana di kantong terhitung cekak, dia catat judul buku dan pengarangnya. Setelah itu, perpustakaan adalah tempatnya berburu buku yang belum terbeli itu!
Keriuhan Ungaran Bookfair 2010
 
Ilustrasi itu bukanlah sebuah khayalan belaka. Namun bisa saja terjadi pada banyak orang usai penyelenggaraan sebuah pameran buku. Banyak pengelola perpustakaan yang menyelenggarakan pameran buku sebagai salah satu ajang promosi institusinya.
Kegiatan pameran buku dapat dikemas menarik dengan menampilkan berbagai atraksi atau menu acara yang menggugah minat masyarakat datang berkunjung. Sebab pada dasarnya usaha promosi itu juga menghibur selain menyampaikan informasi utama. Lewat promosi itulah, pengelola harus mampu mempengaruhi masyarakat luas untuk lebih intensif bergaul dengan buku. Pada tahap selanjutnya, mereka mau berkunjung ke perpustakaan secara berkala untuk mencari buku-buku bermutu.
Seperti itu pula pameran buku yang dilakukan Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Semarang beberapa waktu lalu. Menggandeng pihak ketiga untuk mendongkrak profesionalisme penyelenggaraan pameran, pada prinsipnya pengelola perpustakaan daerah ingin meningkatkan minat baca masyarakat termasuk berbagai aspek penunjangnya.
Penyelenggaraan pameran buku yang profesional, menarik serta terjadi komunikasi interaktif dengan masyarakat akan mendukung pencapaian tujuan promosi itu. Sudah menjadi hukum alam, komunikasi timbal balik akan lebih mampu merangsang masyarakat untuk berperan aktif dalam semua kegiatan. Hasilnya, mereka akan lebih intensif untuk masuk ke dunia pustaka seperti tujuan utama.
Para pengelola perpustakaan juga harus jeli menyampaikan informasi penting mengenai lembaganya disamping menggelar aneka buku menarik. Berikan kabar bahwa perpustakaan menyediakan puluhan judul buku yang menarik setiap bulannya.
Sediakan pula formulir permintaan judul buku yang bisa diisi secara bebas oleh masyarakat. Layanan itu sebagai salah satu strategi untuk mengambil hati mereka agar semakin tertarik berkunjung ke perpustakaan. Janji untuk menyediakan buku-buku baru secara periodik juga harus ditepati. Jika sudah begitu, harapan melihat masyarakat memenuhi ruang baca perpustakaan akan semakin membuncah.(*/junaedi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar