GAIRAH MEMBACA SEBAGAI AKAR BUDAYA BANGSA YANG LESTARI
Oleh : Cizelia Fesalica
Memiliki minat baca yang tinggi memang sangat penting,
karena membaca merupakan tingkat keahlian dalam bidang aksara. Kegiatan membaca
merupakan aktifitas mendapatkan ide, gagasan serta informasi yang mempunyai
nilai serta manfaat. Sayangnya minat baca masyarakat belum bisa dikatakan baik.
Kurangnya minat baca masyarakat dapat dipengaruhi oleh ketidaktahuan masyarakat
mengenai manfaat yang bisa kita dapatkan dari buku yang kita baca.
Selain belum menyadari, kondisi tersebut diperparah
dengan tingginya budaya menonton televisi. Sering pula, seorang pelajar
melalaikan tugasnya untuk belajar karena ketagihan menyaksikan tayangan
televisi. Saat ini, di negara kita sepertinya sedang mengalami kemerosotan
moral, banyaknya aksi kekerasan, korupsi, narkoba, toleransi yang mulai pudar
dan masih banyak lagi.
Perlu diketahui bahwa, tingkat pengetahuan dan wawasan
yang dimiliki oleh masyarakat dapat dijadikan memperbaiki krisil moral yang sudah
membudaya. Caranya? Dengan membaca buku.
Selain informasi dan pengetahuan yang akan kita
dapatkan dengan membaca, akan kita resapi pula nilai-nilai moral, budi pekerti
yang terkandung dalam bacaan. Ketika secara rutin membaca buku (apapun
jenis/subyek buku itu) secara perlahan-lahan kita akan menyerap attitude yang
baik karena otak kita menyerap berbagai pandangan, kejadian dan moral etika
yang tersirat maupun tersurat dalam bacaan yang sudah kita baca.
Penanaman rasa cinta terhadap
buku dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan memodifikasi
perpustakaan. Membuat perpustakaan yang representatif, misalnya membangun
perpustakaan dengan desain berbeda, unik, menarik dan khas. Di Jepang, desain
yang dibuat di salah satu perpustakaannya berbentuk Bianglala, desain yang
membuat warganya ingin memasuki perpustakaan.
Perlu dicontoh desain yang unik ini,(gambar: Gd.
Perpuastakaan Daerah Riau) karena biasanya negara kita terlalu kaku untuk
mengubah desain menjadi tidak umum. Coba buktikan saja, paling-paling hanya
segelintir perpusda yang mempunyai desain unik dan tidak terkesan gedung milik
pemerintah, sedangkan kita ketahui bersama, sudah umum masyarakat enggan masuk
ke gedung pemerintahan karena terlalu banyak kesan yang berbelit-belit khas birokrasi.
Untuk ruangan anak, perlu ditambahkan pernak-pernik/ lukisan yang bersahabat
dengan anak, misalnya gambar tokoh kartun. Warna- ruangan anakpun haruslah
cerah agar terkesan ruangan ceria.
Namun bukan hanya ruang/ gedung perpustakaan yang
diubah menjadi representatif, ketersediaan buku juga sangat penting. Buku
koleksi perpustakaan yang bervariasi dan update
dengan jumlah yang mencukupi akan sangat mendukung tumbuhnya kebiasaan
membaca masyarakat.
Diharapkan dengan membaca yang menjadi budaya sehari-hari
masyarakat, dapat berpengaruh positif terhadap peningkatan sumber daya manusia
dan secara berkesinambungan akan menambah karakter pribadi setiap warga
sehingga membangkitkan pula rasa nasionalisme setiap warga negara indonesia. Dan
tanpa diminta, dengan karakter pribadi setiap warga negara yang telah tumbuh
keIndonesiaannya maka secara otomatis krisis moral yang terjadi akan perlahan
lahan hilang menjadi masyarakat yang madani.
Jadi, penting untuk membiasakan membaca...., ayo mulai
membaca dari sekarang
Juara
Harapan 3 LombaArtikel Tk. SMA/K/MA Se-Kab.Semarang dalam rangka Pameran Buku
Murah Kab. Semarang Tahun 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar