Slogan kami

Redaksi Buletin Pustaka mengucapkan Selamat Hari Soempah Pemoeda, 28 Oktober 2013

Senin, 11 Februari 2013

PERAN IBU DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN BUDAYA BACA


PERAN IBU DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN BUDAYA BACA

            “Ibuku Perpustakaan Pertamaku”, slogan perpustakaan yang pernah dipopulerkan oleh Tantowi Yahya ini nampaknya sederhana, namun jika benar-benar diterapkan hasilnya akan sangat luar biasa. Mengapa demikian? Karena di tangan para ibulah, kualitas generasi penerus bangsa ditentukan.
            Sebagaimana kita tahu bahwa perpustakaan merupakan wahana yang menyediakan berbagai sumber informasi , sekaligus merupakan agen yang mempelopori budaya baca dan budaya belajar.  Jika para ibu dapat menjadi ‘perpustakaan’ bagi putra putrinya berarti para generasi penerus bangsa itu akan tumbuh menjadi generasi yang berkualitas.
            Sebagai sumber informasi bagi putra putrinya, mestinya para ibu harus membekali dirinya dengan berbagai informasi dan pengetahuan,terutama yang relevan dengan kebutuhan mendidik anak dan tumbuh kembang anak. Selain itu mengingat anak kecil hanya mencontoh apa yang ia lihat dan ia dengar, mestinya para ibu dan  didukung dengan seluruh anggota keluarga, dapat memanfaatkan kecenderungan anak ini untuk membentuk karakter positif, termasuk budaya membaca dan belajar.
            Sejalan dengan hal tersebut, Kantor Perpustakaan Dan Arsip Daerah Kabupaten Semarang, berupaya mendukung peran serta para ibu dalam memasyarakatkan minat dan budaya baca, menuju masyarakat berbudaya baca (reading society) dan berbudaya belajar (learning society). Upaya yang dilakukan antara lain melalui penyediaan koleksi untuk ibu dan anak, memberikan fasilitas layanan pelatihan ketrampilan gratis bagi pengguna perpustakaan, mengadakan lomba bercerita (story telling) bagi ibu –ibu PKK, serta mengadakan sosialisasi guna mengajak peran serta PKK dalam pengembangan perpustakaan desa.
            Penyediaan koleksi untuk ibu dan anak berupa buku, majalah, tabloid dan APE, serta penyelenggaraan lomba bercerita, dimaksudkan untuk memberi  bekal kepada para ibu, agar dapat menyebarkan budaya baca dan belajar dilingkungan masing-masing. Selain itu, para ibu juga dapat membacakan dongeng kepada anak di rumah.
            Layanan pelatihan ketrampilan dengan memanfaatkan buku-buku ketrampilan yang tersedia di perpustakaan, yang banyak diikuti para ibu dan remaja putri ini, dimaksudkan sebagai sarana promosi untuk menarik minat mereka berkunjung dan memanfaatkan berbagai bahan bacaan yang tersedia di perpustakaan. Dengan demikian mereka diharapkan akan terbiasa berkunjung ke perpustakaan. Kunjungan secara berkala ke perpustakaan akan menjamin ketersediaan bahan bacaan di rumah. Hal ini akan mendukung pemasyarakatan budaya baca dan belajar di lingkungan masing-masing. Meski demikian, tidak ada salahnya sesekali para orang tua membelikan buku sebagai hadiah kepada anak pada saat-saat tertentu.
            Bagi masyarakat yang berdomisili di luar kota Ungaran dan Ambarawa, tentunya memiliki kesempatan yang lebih sedikit untuk dapat berkunjung ke perpustakaan. Meski demikian, tentunya mereka dapat memanfaatkan layanan perpustakaan keliling dan perpustakaan desa. Agar keberadaan perpustakaan desa dapat dikenal oleh masyarakat setempat, peran serta PKK sangat dibutuhkan. Untuk itu peran serta ibu-ibu PKK dalam pengelolaan, pengembangan, sosialisasi dan promosi perpustakaan desa sangat diperlukan. (zul).       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar