Slogan kami

Redaksi Buletin Pustaka mengucapkan Selamat Hari Soempah Pemoeda, 28 Oktober 2013

Selasa, 05 Februari 2013

Gak Bisa Luntur Tapi Tambah Gaul


Gak Bisa Luntur Tapi Tambah Gaul
Oleh: Dinda Intan                    
  
Apa sih yang membuat budaya membaca kita luntur? Karena adanya program televisi, perkembangan dunia  maya, kurangnya sosialisasi tentang perpustakaan, daya beli buku masyarakat yang  rendah. Kita sepakat masalah membaca memang terkendala beberapa uraian tersebut.
Bagi generasi muda, sudah umum bahkan terkesan terbiasa dengan alasan seperti itu, lebih menyukai aktifitas nonton tv, terutama infotainment, FTV bahkan sinetron yang hanya menawarkan berjuta khayalan semu. Tidak pernah ketinggala aktif di sosial media seperti facebook, tweeter yang membuat betah berjam-jam didepan monitor komputer yang hanya membuat status iseng atau aktifitas kurang bermanfaat lain.
Lebih senang main game daripada baca buku di perpustakaan, gengsi, malu atau menganggap aktifitas membaca membosankan. Jadinya pasti kita akan membuktikan, belum ada perpustakaan yang ramainya mengalahkan mall.
Ada slogan buku adalah jendela dunia, dengan membacanya kita buka cakrawala dunia. Membaca sendiri merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis. Allah SWT juga telah memerintahkan para manusia melalui wahyu yang diturunkan pertamakali kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu perintah iqra’ bis mirabbikal-ladzikhalaq! Yang artinya bacalah dengan menyebut Tuhanmu Yang Menciptakan, entah apa maksud perintah itu, yang pasti Allah akan memberikan dan merencanakan hal yang terbaik bagi hambanya. Dengan membaca pandangan atau pengetahuan kita menjadi lebih terbuka tehadap hal-hal yang belum kita ketahui. Membaca seperti kita belajar tentang kehidupan, kita juga bisa menemukan apapun di buku.
Budaya asing memang cepat sekali masuk ke negeri kita, apabila karakter masyarakat Indonesia tidak dibangun maka tinggal menunggu saja kehancuran bangsa. Salah satu yang bisa kita rasakan, banyak orang sekarang ini serba instan, ketika menginginkan sesuatu tanpa melalui proses terlebih dahulu. Itulah salah satu dampak masuknya budaya asing apabila tidak dibentengi dengan karakter budaya yang kuat. Dan salah satu cara membangun karakter bangsa adalah membaca buku.
Peran orangtua dalam menumbuhkembangkan minat baca sangatlah penting, dimulai dengan membiasakan anak berkunjung ke toko buku saat liburan. Memberikan keteladanan dirumah saat anak membaca, orang tua juga membaca. Selain itu memfasilitasi perpustakaan kecil di rumah, dengan koleksi gabungan dari seluruh keluarga. Saat dirumah, anak-anak yang masih dalam usia emas sangat mudah dibentuk dibiasakan membaca sehingga berkembang menjadi pribadi yang berkarakter.
Lingkungan sekitar juga mempengaruhi minat dan kebiasaan membaca, tempat yang nyaman. Karena masing masing berbeda ukuran kenyamanan, ada yang membaca sambil mendengarkan musik, membaca di tempat yang tenang, ada pula yang senang membaca buku di taman yang sejuk. Berbagai fasilitas membaca sekarang banyak tersedia disekitar kita, mulai dari perpustakaan sekolah yang mulai diperhatikan, perpustakaan daerah yang buka sampai malam, papan baca koran di area keramaian publik.
Ada pula layanan perpustakaan yang biasanya mendatangi tempat keramaian, seperti Car free day setiap minggu di alun-alun mini ungaran, ketika jalan-jalan dan berolahraga sempatkan membaca buku disana sambil beristirahat.
Seperti ungkapan Ustad AA Gym, pedoman 3 M, M yang pertama mulai dari yang sederhana, M ke dua mulai dari diri sendiri, dan m yang ketiga yaitu Mulai dari sekarang.  Maka, Membaca mulai dari sekarang.....
Juara Harapan 1 Lomba Artikel Tk. SMA/K/MA Se-Kab.Semarang dalam rangka Pameran Buku Murah Kab. Semarang Tahun 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar