Slogan kami

Redaksi Buletin Pustaka mengucapkan Selamat Hari Soempah Pemoeda, 28 Oktober 2013

Senin, 11 Februari 2013

Rumah Baca PANTER


Rumah Baca PANTER
Paguyuban Terminal, Depok.

Membaca buku dapat dilakukan di mana saja.
Di rumah, di sekolah, di perpustakaan, bahkan di terminal.



Terminal menurut anggapan umum lekat dengan banyaknya premanisme, kekerasan dan kejahatan. Namun berbeda, Terminal Depok sekarang ini jauh dari kesan tersebut. Adalah H. Agus Kurnia yang merintis mendirikan paguyuban terminal. Paguyuban ini terdiri dari beberapa kelompok-kelompok yang sudah ada di Terminal Depok.
PANTER (Paguyuban Terminal) misi utamanya membangun lingkungan terminal yang santun, berhasil menekan perilaku premanisme, aksi kejahatan dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi mereka yang hidup di dunia hitam.
H. Agus Kurnia
Sejak tahun 2004, H. Agus Kurnia gencar menjalankan misi sosialnya dilingkungan Terminal Depok, menggalang tim kecil, Abah Agus dan sekretaris PANTER, Nurrohim, mengumpulkan anak-anak jalanan untuk diberi bekal pengetahuan dipelataran Masjid Terminal Depok, Inilah yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya Yayasan Bina Insan Mandiri atau yang lebih dikenal dengan nama Sekolah MASTER Depok. Tidak hanya sampai disitu, Abah Agus ikut mendukung program pemerintah untuk memelihara dan menjaga kebersihan kota diarea publik dengan membentuk Tim Kebersihan Terminal Depok – TKTD yang mana beberapa diantara anggota tim tukang sapu di TKTD adalah para pelaku premanisme yang sudah bertaubat dan bermaksud ingin merubah hidupnya menjadi lebih baik. H. Agus dan PANTER terus menunjukkan kinerja positifnya baik kegiatan sosial hingga usaha-usaha kecil lainnya dengan tujuan agar para pelaku premanisme ini hilang dari lingkungan terminal. Terbukti sampai saat ini, PANTER berhasil menjadi mitra kepolisian dan dinas perhubungan Kota Depok dalam membantu menjaga situasi Terminal Depok yang aman, kondusif, nyaman, santun dan penuh rasa kebersamaan.
Dalam perjalanannya H. Agus Kurnia merasa perlu menambah program lain yaitu menciptakan lingkungan masyarakat terminal yang cerdas dan memiliki pengetahuan agar kelak sumber daya manusia di Terminal Depok menjadi terampil sehingga mampu menciptakan usaha-usaha kreatifnya secara mandiri. Terbersit keinginan beliau untuk mendirikan sebuah Taman Bacaan Gratis diareal taman terminal yang memang telah menjadi cita-cita beliau sejak tahun 2004.
Andi Malewa
Adalah Andi Malewa, seorang sarjana Teknik lulusan Universitas Pancasila Jakarta, sejak masih berstatus mahasiswa, (2007) Andi (sapaan akrabnya) telah bergabung dengan PANTER sebagai aktivis sosial. Pada mulanya, H.Agus dan Andi lebih giat beraktivitas diluar terminal, dimana pada saat itu Andi ditugaskan sebagai humas eksternal PANTER yang ditugaskan untuk membangun komunikasi dengan kawan-kawan media, membangun jaringan komunikasi dengan masyarakat luar
dan tugas-tugas kemasyarakatan lainnya diluar lingkungan terminal.
 Hingga pada 20 November 2011, Andi Malewa yang saat itu sudah diangkat menjadi Ketua Divisi Eksternal PANTER, menyatakan kesiapannya untuk membangun sebuah Rumah Baca Gratis bagi warga terminal Depok. Bermodalkan sebuah ruangan kosong bekas kantor agen bus dideretan bangunan permanen didalam Terminal Depok, Andi mendeklarasikan keinginannya tersebut dalam rapat internal PANTER. Deklarasi kecil ini merumuskan sebuah nama untuk rumah baca yang akan dibangun yang hingga detik ini dikenal dengan nama : RUMAH BACA PANTER, Andi, dibantu beberapa rekannya, Juni Ulfa, Yoga Wirotama, Denty Apriliani, Frezka Fikri dan Alicia Maria (yang hingga saat ini menjadi pengurus tetap), dengan lantang menyuarakan perjuangan mereka untuk menggalang dukungan baik moril dan materil guna mewujudkan sebuah rumah baca GRATIS bagi warga terminal Depok melalui media sosial berjejaring twitter dan facebook. Memang tidak mudah meyakinkan orang-orang luar akan mimpi ini, akan tetapi semangat dan kerja keras Andi dan kawan-kawan mendapat sambutan positif dari “masyarakat twitter“.
Gayung pun bersambut, buku-buku berdatangan dari seluruh penjuru, dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Kalimantan bahkan pengguna twitter diujung timur negeri ini pun ikut membantu Andi dan kawan-kawan menciptakan sebuah ruang pustaka gratis bagi masyarakat terminal depok. Dengan visi “menciptakan lingkungan masyarakat yang santun dan cerdas” Andi dan kawan-kawan menjalankan misi membantu pemerintah dalam memberantas buta aksara dan memberikan pengetahuan secara Gratis bagi Supir, Kernet, pedagang asongan, pengamen dan anak jalanan. “Sampai saat ini, jumlah buku koleksi mencapai lebih dari 3000 eksemplar dengan berbagai jenis buku”, jelas Andi
Tanggal 18 Februari 2012 merupakan hari bersejarah bagi masyarakat terminal Depok, dihadiri Wanda Hamidah, Buddy Ace dan Artis senior Yessi Gusman, Rumah Baca PANTER secara resmi didirikan disaksikan belasan komunitas, rekan media, para aktivis, pejabat terkait, pihak kepolisan, puluhan undangan dan ratusan warga terminal ikut menghadiri acara peresmian tersebut.
Panter ingin membangun sebuah ruang publik yang santun, ramah, dan tidak ada premanisme. Santun ini harus didapat dari pendidikan, tetapi rata-rata warga terminal ini kan orang yang hidup di jalanan. Nah, melalui rumah baca inilah kita harapkan mereka mendapat pengetahuan baru dan selama ini belum ada kendala besar dalam menjalankan rurumah baca,” kata Andi Malewa, Koordinator Rumah Baca Panter.
Terhitung sejak tanggal peresmian, RUMAH BACA PANTER telah menjalankan beberapa program yang menunjang visi misi dan tujuan utama mereka yaitu “Menciptakan Lingkungan Masyarakat Terminal yang Santun, Cerdas serta memiliki Jiwa Sosial yang tinggi”. Para pengurus sepakat untuk membuka kelas belajar yang diperuntukkan bagi masyarakat terminal Depok, GRATIS. 

Kelas belajar ini dibuka setiap hari Senin hingga Jumat. Sejauh ini, Rumah Baca Panter membuka kelas, Matematika, kelas Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Bahasa Jerman, Baca Tulis, kelas Matematika, kelas Agama; kelas Membaca Al-Quran dan Iqra’, hingga kelas Perakitan Komputer. Sedang untuk mengaekspresikan jiwa kesenian dibuka pula kelas TEATER kemudian Kelas Kerajinan Tangan dan Keterampilan, kelas ini dibuat untuk memberikan modal keterampilan bagi mereka yang ingin mengangkat derajat hidupnya menjadi lebih baik yaitu dengan peluang usaha yang dihasilkan dari bekal keterampilan yang diberikan. Pengajarnya adalah para sukarelawan yang kebanyakan adalah mahasiswa UI, Universitas Pancasila, IISIP, dan sebagainya. Kemudian ada 3 kelas yang baru dibuka : Kelas Musik Violin, Kelas Musik Gitar, Kelas Bahasa Inggris – Advance sementara untuk Kelas  Lanjutan (tahap penggodokan) yaitu kelas HAM – Dewasa / anak-anak, kelas Hukum & perlindungan anak, kelas Bermain.
Adapun beberapa program dan event yang sudah dijalankan oleh Rumah Baca PANTER adalah :
1.         Program Kelas Belajar
2.         Program Wisata Edukasi bagi adik-adik kelas belajar
3.         Tafakkur Alam/ Hiking (sebagai program internal pengurus, relawan dan volunteer untuk lebih mengenal alam dan lingkungan)
4.         Program Ngamen Galang Dana (event triwulan)
5.         Pelatihan Keterampilan tangan ( membuat boneka, bantal kursi dan bantal leher)
6.         Budidaya Ikan Lele dan ikan air tawar
7.         Sahabat Jalanan PANTER (Menggalang diskusi antar komunitas sejenis diberbagai wilayah untuk memperluas jaringan)
8.         Symphony Cake, produk pertama social movement yang dikembangkan oleh pengurus rumah baca panter untuk menggalang dana membiayai program kelas belajar rumah baca panter.
9.         Symphoni Cinta Jalanan (Program amal dan santunan Ramadhan yang menjadi agenda rutin tahunan rumah baca PANTER)
Sampai saat ini Rumah Baca PANTER sudah dikenal luas berkat bantuan dari rekan-rekan media cetak dan elektronik baik lokal maupun nasional, dan tentu saja peran serta media sosial yang sampai saat ini menjadi “senjata utama” bagi teman-teman pengurus untuk terus menyuarakan kepedulian bagi kaum marjinal berupa pendidikan non formal, hak mendapatkan pengetahuan, hak mendapatkan jaminan kesehatan, persamaan hak sebagai warga negara, hak mendapatkan bantuan hukum & keadilan, lingkungan masyarakat terminal yang sehat dan perhatian penuh dari pemerintah dalam hal kesejahteraan ekonomi.
Tahun ini pula Rumah Baca PANTER mendapat kesempatan untuk ikut memperkenalkan diri di Ajang SOCMEDFEST 2012 yaitu Festival Komunitas Sosial Terbesar Se-Asia yang tahun ini akan digelar di Gelanggang Renang Senayan Jakarta 19- 21 Oktober lalu.
“Semoga dari ruang kecil ini, paling tidak 10% dari warga terminal akan suka membaca dan memiliki keterampilan lain, karena mereka tidak akan selamanya berada di terminal ini dan suatu saat akan bisa mengubah nasib mereka,” ujar Andi. “Yang penting, rumah baca ini bermanfaat bagi orang lain dan itu sudah membuat kami senang,” tutupnya.
Diakhir obrolan, “ Buku dan ilmu pengetahuan adalah milik semua golongan, semoga ruang pustaka gratis diarea publik menjadi perhatian bagi pemerintah”, harap mas Andi. “Bagi generasi muda, jangan menjadi generasi ZABO : Zero action bulshit only, hidup hanya satu kali, jadilah bagi orang banyak, kalau takut jangan berani-berani, kalau berani jangan takut-takut”, tutup Mas andi di ujung telepon.
Untuk korespondensi, komunikasi dan bantuan bisa menghubungi Sekretariat Rumah Baca PANTER : Jl.Margonda Raya no. 58 Terminal Terpadu Kota – Depok – Jawa Barat. Kontak e-mail : Rumahbacapanter@yahoo.com, Facebook : Rumah Baca Panter, website : rumahbacapanter.org serta bisa menghubungi Denty Apriliani : 0857-1181-3444, SALAM JALANAN……!!!! (BM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar