Slogan kami

Redaksi Buletin Pustaka mengucapkan Selamat Hari Soempah Pemoeda, 28 Oktober 2013

Rabu, 12 Oktober 2011

Buku Mengusung Peradaban


Buku Mengusung Peradaban
*/ Rifka E.

Juara III Lomba Penulisan Artikel Tk. SMA/K/MA
yang diselenggarakan dalam rangka Pameran Buku Murah Kab. Semarang 2011


Di Era Modern ini, dengan adanya perkembangan teknologi canggih, beberapa orang menganggap bahwa buku adalah sesuatu hal yang kuno. Kini jarang menemukan orang yang membaca, karena mereka menganggap membaca adalah satu kegiatan yang membosankan. Dari pada membaca buku lebih baik menonton TV, begitulah yang diucapkan sebagian besar orang. Padahal buku menyimpan sejuta mannfaat untuk pembentukan karakter kepribadian manusia.
Buku merupakan jembatan ilmu untuk membuka cakrawala dunia. Apabila kita ingin mengetahui keadaan, kebudayaan, tradisi suatu wilayah atau negara kita tidk perlu pergi kedaerah tersebut hanya jika hanya ingin tahu. Cukup dengan membaca buku kita dapat berselancar ke belahan dunia yang kita inginkan.
Buku dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu fiksi dan nonfiksi. Fiksi yang merupakan buku-buku cerita seperti novel, cerpen, cerita bersambung dan lain sebagainya. Sedangkan buku nonfiksi ialah buku berisi ilmu pengetauan bagi kita, seperti buku pelajaran, teknologi, sejarah dan lain-lain. Meskipun jenis buku tersebut berbeda-beda, tetapi buku mempunyai tujuan yang sama yaitu memberikan informas, ilmu pengetahuan agar pembacanya dapat mengetahui hal-hal yang belum diketahuinya.
Selain pengetahuan yang didapat dari buku cerpen misalnya, kita akan mempelajari sifat atau watak tokoh-tokohnya. Juga bisa kita ambil amanat, hikmah dan teladan bagi kita. Secara tidak sengaja, buku akan mampu mengubah serta membentuk karakter maupu nkepribadian kita. Yang tidak kalah pentingnya, buku melatih kita untuk sabar dan terus berkonsentrasi.
Buku pelajaran juga mampu memberikan banyak informasi dan pengetahuan. Meskipun buku nonfiksi sedikit membosankan tetapi tanpa buku jenis nonfiksi tersebut, manusia zaman sekarang belum tentu mempunyai pengetahuan sampai semaju sekarang ini.
Waktu luang yang kita meiliki dapat diisi dengan membaca buku, apabila satu jam saja dalam sehari kita bisa membaca buku, berarti kita mendapatkan pengetahuan 10 kali lipat dibanding orang yang tidak membaca buku.
Buku-buku tebal, tanpa gambar hanya berupa tulisan mungkin menjadi penyebab mengapa banyak yang enggan membaca buku. Selain alasan pusing saat membaca, tidak ada waktu, dan sifat malas. Padahal hal tersebut adalah penyebab rendahnya sumber daya manusia, sehingga negara kita menjadi negara yang terus menerus di level negara berkembang.
Ada beberapa sikap dan cara agar tidak bosan dalam membaca. Sabar, telaten, tekun, gigih dan juga sungguh-sungguh. Kelima sikap itu akan mengubah perasaan kita saat membaca bukuyang membosankan itu. Selain bisa juga melakukan aktifitas ringan pada saat membaca buku, yaitu diselingi dengan ’ngemil’ atau makan makanan ringan, mendengarkan musik dan lain sebagainya.
Saat ini, dengan mewabahnya internet, banyak orang lebih memilih menggunakan internet, dengan keunggulan yang instant saat mencari sebuah informasi. Akan tetapi internet juga memiliki keterbatasan, berbeda dengan buku yang bisa dibawa kemana-mana dan tanpa alat tambahan untuk membaca. Buku adalah guru yang sabar, hanya menunggu untuk dighargai dengan cara dibaca. Buku juga tidak pernah mengeluh meskipun kadang-kadang buku diperlakuakan tidak layak.
Buku dapat mengubah kualitas Sumber Daya Manusia menjadi lebih baik, menyejahterakan kehidupan dengan hasil baca buku yang dipraktekkan. Kama untuk merubah dan menjadukan hal itu menjadi kenyataan, mulai dari sekarang kta harus membudayakan gemar membaca. Sayangi buku, dengan membaca buku itu sendiri. Dengan membaca buku, kita meneruskan peradaban manusia ke anak cucu kita nantinya.
Manfaat yang lain, dengan membudayakan membaca, masyarakat yang gemar membaca menjadikan negara kita menjadi negara yang lebih maju dan lebih baik. Jadi jangan pernah memiliki rasa malu saat kita membaca buku, hilangkan ras bosan ketika kita membaca buku, karena sesungguhnya buku adalah jembatan ilmu pengetahuan bagi kita.


*/  Siswa SMA N 1 Bringin


Tidak ada komentar:

Posting Komentar