Slogan kami

Redaksi Buletin Pustaka mengucapkan Selamat Hari Soempah Pemoeda, 28 Oktober 2013

Kamis, 13 Oktober 2011

GEMAR MEMBACA KUATKAN KARAKTER BANGSA

GEMAR MEMBACA KUATKAN KARAKTER BANGSA

Menarik sekali ketika mencermati pernyataan Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Hj Sri Sularsih saat peringatan HUT ke-31 Perpusnas di Jakarta belum lama ini. Menurutnya, kebiasaan membaca menjadikan manusia pintar dan berwawasan kritis sekaligus berkarakter. Pembudayaan kebiasaan membaca itu, sesuai amanat UU Nomor 43/2007 tentang Perpustakaan, dilakukan lewat keluarga, satuan pendidikan dan masyarakat.
Ditengah derasnya kemajuan teknologi informasi yang hampir-hampir mendewakan perangkat audio visual, upaya mempertahankan kebiasaan membaca di masyarakat nyaris bagai menegakkan benang basah.
Lihat saja, para pelajar mulai dari tingkat dasar hingga menengah saat ini lebih akrab dengan internet. Mereka memanfaatkan perangkat telepon genggam, komputer jinjing, sabak digital untuk mengakses berbagai informasi. Sedangkan kunjungan ke perpustakaan untuk membaca buku menjadi berkurang karenanya.
Sebenarnya, kebiasaan membaca bisa ditanamkan sejak usia dini. Ketika anak-anak masih berusia muda, saat itulah tugas orang tua untuk mengenalkan budaya membaca. Kebiasaan orang tua yang suka membaca juga akan menarik perhatian anak. Sehingga mereka akan bertanya apa enaknya membaca. Saat itu pulalah, kesempatan orang tua untuk memberikan pencerahan tentang arti dan manfaat membaca.
Atau ketika seorang anak asyik dan tertarik dengan sebuah acara televisi, itupun sebetulnya adalah peluang mulai mengajaknya untuk gemar membaca. Caranya, temukan buku-buku yang berkaitan dengan acara televisi itu. Lalu hadiahkan kepada sang anak. Kegemarannya pada acara televisi itu sedikit banyak akan mempengaruhi minatnya membaca buku tentang tokoh idolanya itu.
Pun demikian ketika anak-anak tertarik pada suatu hal seperti aneka satwa usai berkunjung ke taman fauna atau poster tokoh idola di sebuah pusat perbelanjaan. Hadiah berupa buku tentang hal itu tentu sebuah pemberian yang sangat berkesan. Sekaligus memupuk kegemarannya membaca buku.
Berbagai kiat sederhana itu tentulah hanya sebuah upaya kecil untuk menumbuhkan minat dan kegemaran membaca sejak usia dini. Jika benar kegemaran membaca yang berdampak pada tingkat intelektual seorang individu adalah pembangun karakter bangsa, maka inilah saatnya kita bergerak.
Mulailah untuk menumbuhkan kegemaran membaca dari lingkungan terkecil yakni keluarga. Awalilah dengan merangsang dan merebut perhatian anak-anak agar mengenal buku. Peliharalah minat itu dengan berbagai cara. Memberikan buku sebagai kado ulang tahun, prestasi akademik di sekolah atau apapun capaian mereka.  Setelah itu, bersiaplah menerima kehadiran generasi penerus bangsa yang berintelektual tinggi karena gemar membaca sejak dini.(*/junaedi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar