Slogan kami

Redaksi Buletin Pustaka mengucapkan Selamat Hari Soempah Pemoeda, 28 Oktober 2013

Kamis, 13 Oktober 2011

Partisipasi Layanan Perpustakaan Keliling pada Perayaan Hari Anak Nasional 2011 bersama KOMPASS

Partisipasi Layanan Perpustakaan Keliling
pada Perayaan Hari Anak Nasional 2011 bersama KOMPASS

 

“Sabar, semua dapat buku, antri yaa…” kata-kata yang selalu petugas perpustakaan keliling ucapkan, sesaat pintu mobil perpustakaan dibuka. Ada yang langung mengambil sembarang buku, adapula yang rela sedikit berdesakan untuk sekedar memilih buku ensiklopedi. Seperti Irma, siswa kelas 4 SD ini, “ Saya tadi sampai tergencet karena saya mencari buku tentang awan dan terjadinya hujan, tapi saya senang buku yang saya inginkan ketemu”. Senyumnya ketika mendapatkan buku kegemarannya.
Sedikit gambaran situasi yang terjadi saat Mobil Perpustakaan Keliling berpartisipasi di puncak acara  perayaan Hari Anak, Kamis, 21 Juli 2011 di Pringapus, di desa Wonorejo tepatnya di pelataran SD Wororejo 03
Dibuka dengan suguhan Tari ’Lesung Jumengglung yang dimaikan oleh anak-anak’ mengawali perayaan Hari Anak Nasional 2011 di Kabupaten Semarang.  Alat musik yang digunakan untuk mengiringi tembang Jawa ’Lesung Jumengglung’, ’Lumbung desa’ dan ’Lir-ilir’ berupa lesung dan alu ditambah iringan gamelan dan organ.
Penabuh gamelan yang didominasi oleh anak SMP-SMA ini menampilkan kepiawaian dalam mengkolaborasi dua jenis musik pentatonis dan diatonis, yakni gabungan alat musik modern dan tradisional.
Pagelaran yang dimainkan terbukti menarik minat ratusan penonton yang ingin melihat dari dekat dan mengundang Bupati Semarang, Mundjirin, yang hadir dalam acara, ikut memainkan lesung dan alu di tengah penari lainnya.
"Lesung yang awalnya sebagai alat menumbuk padi kemudian berkembang menjadi satu jenis kesenian yang sudah mulai hilang dari peredaran. Kini diangkat kembali dan bisa dinikmati," kata Ketua Sanggar "Tak Disangka" yang manaungi para penari ’Lesung Jumengglung’, Agus Wibowo.
Lesung, menurutnya merupakan sebuah kayu panjang yang biasa digunakan sebagai alat penumbuk padi yang juga berfungsi sebagai alat komunikasi dan alat musik. "Alunan lesung yang bertalu-talu dikemas dalam bentuk permainan lagu dan tarian yang menggambarkan suasana pedesaan yang ramai dan tentram," katanya. Tarian itu menurutnya mengandung nilai filosofi tinggi karena mengembangkan budaya nenek moyang.
"Di zaman dahulu, lesung digunakan untuk menumbuk padi karena teknologi belum berkembang, bahkan ani-ani, penggiling padi tradisional, belum ada. Lewat tarian ini kami turut melestarikan warisan leluhur di tengah perkembangan teknologi yang sudah maju," katanya. Lewat sanggar yang ia rintis sejak 1977, ia berharap, bisa memberikan motivasi seni budaya tradisional di Kabupaten Semarang terhadap masyarakat terutama generasi muda.
Bupati Semarang, Mundjirin, yang kedatangannya disambut dengan tarian ’Lesung Jumengglung’, mengaku bangga dengan kebudayaan Indonesia yang diapresiasikan sedemikian rupa. "Tarian tradisional hendaknya terus ditampilkan di hadapan masyarakat dan generasi muda agar tetap lestari dan lebih dikenal," katanya.




Perayaan hari anak Nasional ini dilaksanakan setelah sebelumnya diadakan Bhakti sosial, dan berbagai kegiatan bantuan langsung kepada masyarakat, seperti perbaikan sanitasi, bantuan pendidikan bagi anak-anak, bantuan keagamaan dan pembangunan sarana transportasi menjadi hal yang utama dalam kegiatan Perayaan hari Anak ini.
Kemeriahan tercermin dari gembiranya anak – anak saat perpartisipasi berpartisipasi, hiburan yang ditampilkanpun semuanya di lakukan oleh anak-anak. Mulai dari Reog, penampilan Dai Cilik, Tari Bondan, tari kreasi baru, performance grup klotekan lesung anak-anak. (insert: Bupati ikut menabuh klotekan Lesung)
Bapak Bupati Semarang, Bapak Dr. H. Mundjirin ES. Sp.Og., dalam sambutannya mengungkapkan harapan dan  ucapan terimakasih kepada Yayasan Kompass yang ikut membangun Kabupaten Semarang, dengan memperhatikan pula dunia anak-anak, yang nantinya mereka menggantikan kita dimasa yang akan datang. (BM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar