Slogan kami

Redaksi Buletin Pustaka mengucapkan Selamat Hari Soempah Pemoeda, 28 Oktober 2013

Rabu, 12 Oktober 2011

Perkaya Koleksi Perpustakaan Sekolah


Perkaya Koleksi  Perpustakaan Sekolah
*\ Yudianto

Seringkali keterbatasan dana dan ketiadaan dropping dari pemerintah menjadi alasan klise saat membahas kurang tersedianya buku baru di perpustakaan sekolah. Walaupun alasan itu faktual, hendaknya jangan membuat pihak pengelola loyo dan nglokro.
Untuk mengatasi kelangkaan buku baru di setiap awal tahun ajaran, siswa perlu diminta berpartisipasi aktif dalam penggalangan dana sukarela. Tidak usah terlalu besar, misalnya kontribusi persiswa sebesar Rp 10.000,-. Andai sebuah SMP/SMA memiliki 8 kelas di tiap jenjang dan perkelas ada 40 anak, paling tidak akan terkumpul Rp 9.6 juta. Tidakkah  dana yang terkumpul relatif  membantu untuk pembelian buku baru setiap tahun, bukan?
Bahkan pihak sekolah – melalui komite sekolah tentunya -- bisa melakukan pendekatan kepada figur potensial dari kalangan orang tua siswa untuk menjadi penyandang dana pengembangan perpustakaan sekolah. Sebagai wujud apresiasi, potret mereka layak ditampilkan dalam hall of fame di perpustakaan sekolah.    
Selain itu, pengelola perpustakaan sekolah mestinya bisa bersikap lebih kreatif dalam mencari berbagai sumber buku baru. Hal ini karena pengadaan buku baru tidak harus selalu dilakukan melalui pembelian ke penerbit  atau  ke toko buku.  Ada beberapa alternatif lain yang bisa  ditempuh: Pertama, pengadaan buku baru bisa dilakukan dengan menjalin hubungan dengan berbagai kedutaan besar atau konsulat asing. Semisal  Kedubes Inggris,  Amerika,  Tahta Suci Vatikan, Swiss, Selandia Baru, Australia ataupun Canada yang telah terbukti bersedia memberikan berbagai bahan bacaan. Baik yang berupa buku, majalah, bulletin, kepingan CD, peta atau poster.
Bahkan Kedutaan Besar, seperti Jerman, Belanda, Jepang, India dan Iran bersedia mengirimkan majalah  secara berkala. Lebih jauh, beberapa waktu lalu Kedutaan Besar   Swedia merilis daftar dari ratusan koleksi  buku yang yang bisa  diminta secara langsung ke  pihak donatur yang berada di Swedia, tanpa harus melalui pihak kedutaan. 
Kedua,  menghubungi lembaga donor  yang punya kepedulian terhadap masalah pendidikan. Semisal Asian Foundations yang memiliki tagline program buku untuk Asia. Tentu, lembaga ini bisa  menjadi mitra stategis khususnya pengadaan  buku-buku yang berbahasa asing. 
Ketiga, mencoba menjalin hubungan dengan perwakilan radio atau TV asing di Jakarta, semisal BBC, VOA atau ABC. Siaran Radio Australia pernah menyediakan paket buku belajar bahasa Inggris lewat radio terdiri dari 6 buah buku tutorial.
Keempat, bisa juga pengelola perpustakaan sekolah mencoba menghubungi penerbitan kampus. Baik yang diterbitkan dan dikelola oleh pihak rektorat ataupun senat mahasiswa dari berbagai institute, universitas atau sekolah tinggi yang ada di tanah air. Soal mutu dan kemasan, tidak jauh berbeda dengan publikasi komersial lainnya. Permintaan majalah atau bulletin, biasanya akan memperoleh respon positif, karena  hal itu merupakan kesempatan baik untuk mempopulerkan  media mereka pada lingkup yang lebih luas.
Kelima,  menjalin hubungan dengan donatur yang berafiliasi dengan suatu perusahaan. Perusahaan elektronik Philips pernah mensponsori penerbitan serial buku English Learning beserta modul kaset audio pendukung yang distribusikan ke  berbagai sekolah.
Keenam, melakukan pencetakan buku-buku digital yang bisa  di download dari jaringan internet. Ribuan judul buku yang secara legal bisa  diunduh, didistribusikan ataupun dicetak. Langkah ini perlu dilakukan, karena sangat hemat. Untuk merealisasinya, cuma perlu menugaskan seorang pegawai untuk mencari, menyeleksi, mengunduh, mencetak dan menjilidnya. Toh, perangkat yang diperlukan cuma satu PC yang terkoneksi ke internet dan  sebuah printer saja.
Dari berbagai alternatif di atas, jelas akan membantu  pengelola perpustakaan sekolah dalam memperkaya koleleksi buku yang dimilikinya. Tentu saja tanpa harus terlalu bergantung pada ketersediaan alokasi dana anggaran khusus ataupun dropping buku dari pemerintah.
*Pemerhati Perpustakaan




2 komentar:

  1. Bagaimana cara utk mendapatkan kerjasama dgn kedutaam besar?saya mau menghidupkan perpustakaan disekolah anak saya(sd negri)mohon arahannya..

    BalasHapus
  2. Bagaimana cara utk mendapatkan kerjasama dgn kedutaam besar?saya mau menghidupkan perpustakaan disekolah anak saya(sd negri)mohon arahannya..

    BalasHapus