Slogan kami

Redaksi Buletin Pustaka mengucapkan Selamat Hari Soempah Pemoeda, 28 Oktober 2013

Rabu, 12 Oktober 2011

Perpustakaan Sekolah dan Minat Baca siswa

Perpustakaan Sekolah dan Minat Baca siswa
*\ Mel Via

Buku adalah pengusung peradaban. Tanpa buku sejarah diam, sastra bungkam, sain lumpuh, pemikiran macet. Buku adalah mesin perubahan, jendela dunia, mercusuar yang di pancangkan di samudra waktu.(Barbara Tuchman, 1989)

Marksheffel mendefinisikan bahwa membaca merupakan kegiatan kompleks dan disengaja, dalam hal ini berupa proses berpikir yang di dalamnya terdiri dari berbagai aksi pikir yang bekerja secara terpadu mengarah kepada satu tujuan yaitu memahami makna paparan tertulis secara keseluruhan.
Sedangkan menurut Bond dan Wagner, definisi membaca adalah suatu proses menangkap atau memperoleh konsep – konsep pengarang, dan merefleksikan atau bertindak sebagaimana yang dimaksud dari konsep –konsep itu.
Pelajaran membaca telah diajarkan sejak pertama kali anak masuk sekolah, di mana menurut cara mengajarnya pelajaran membaca di sekolah dasar ada dua jenis, yaitu pelajaran membaca permulaan dan pelajaran membaca lanjutan. Membaca permulaan diberikan di kelas satu dan dua, sedangkan  pelajaran membaca lanjutan diberikan mulai kelas tiga dan seterusnya. Pelajaran membaca lanjutan berdasarkan tujuan dapat dibagi :
1.      Pelajaran membaca teknis, tujuannya agar seseorang memiliki kemampuan membaca yang diucapkan secara tepat sesuai dengan isi dan makna bacaan.
2.      Membaca tanpa suara, tujuannya agar seseorang mempu memahami isi bacaan.
3.      Membaca indah, tujuannya agar seseorang mampu membaca yang menggambarkan penghayatan keindahan bacaan.
4.      Membaca bahasa, tujuannya agar seseorang dapat meningkatkan kemampuannya di bidang berbahasa.
5.      Membaca pemahaman, tujuannya agar seseorang memahami isi bacaan yang sedang dibaca sehingga akhirnya menjadi tambahan pengetahuan bagi dirinya.
6.      Membaca cepat, bertujuan agar seseorang mampu membaca sebanyak-bayaknya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya
7.      Membaca sebagai minat, bertujuan untuk menanamkan kebiasaan dan rasa senang membaca pada diri seseorang.
Mengapa para penumpang di bus, kereta api hanya bercerita dan tidur miring, menghisap rokok dan sebagainya? Mengapa para pelajar bila istirahat langsung berlarian ke kantin? Mengapa di halaman kampus yang memilki pohon yang rindang dihuni mahasiswa hanya untuk ngerumpi? Mengapa diruangan tunggu dokter pasien hanya berkenalan dan mondar mandir tidak jelas?
Semua pertanyaaan ini jawabanya tidak lain adalah kurangnya minat baca. Kita dapat melihat bahwa antara minat baca berbanding lurus dengan kemajuan sebuah bangsa. Bahkan dapat dikatakan bahwa kunci utama keluar dari kemiskinan dan menjadi bangsa yang makmur adalah dengan membangkitkan minat baca masyarakat. Dengan baca kita jadi tahu, dan tahu kita jadi bisa.
Perpustakaan sekolah bisa dijadikan awal untuk meningkatkan minat baca siswa. Program yang dibuat oleh perpustakan sekolah merupakan bagian yang sangat penting untuk membentuk siswa menjadi pembelajar seumur hidup. Program yang dibuat di tujukan untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa, membantu mereka untuk menjadi pemikir bebas, dan problem solvers, serta membantu mereka menjadi cinta membaca. Mereka juga dimotivasi menjadi pengguna informasi yang efektif dan penghasilkan informasi yang produktif. Untuk mencapai semua ini perlu dukungan berbagai pihak, terutama kepala sekolah, guru, murid, dan orang tua murid.
Kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah dan penggerak utama keberhasilan sekolah hendaklah mempelopori pentingnya perpustakaan sekolah serta mendorong pemanfaatan perpustakaan sekolah. Kepala sekolah wajib pula untuk berkomunikasi dengan pustakawan sekolah dalam bidang mendesain rencana pengembangan, terutama dalam bidang program literasi informasi dan promosi membaca. Serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait semisal Komite Sekolah, Perpusda dan Dinas Pendidikan juga orang tua siswa. Karena bagaimanapun perkembangan perpustakaan yang akan menjadi jantung peningkatan kualitas karakter siswa.

Seseorang yang gemar membaca akan mempunyai pandangan yang luas, membuatnya menjadi manusia yang utuh, sedangkan orang yang gemar diskusi membuat orang harus siap memberikan jawaban atau mengajukan pertanyaan, dan orang yang gemar menulis membuatnya menjadi manusia yang cermat. (Francis Bacon)

Jadi tugas penting Kepala sekolah hendaknya memastikan adanya kerjasama antara guru dan tenaga perpustakaan. Serta aktif mengingatkan pustakawan sekolah ikut serta dalam kegiatan pengajaran, perencanaan kurikulum, pengembangan sumber daya, dan evaluasi program. Dalam evaluasi sekolah secara menyeluruh, kepala sekolah hendaknya memasukan evaluasi perpustakaan dan menekankan pentingannya jasa perpustakaan sekolah dalam pencapain standar pendidikan yang telah diterapkan.
*Mahasiswa S1 Ilmu Perpustakaan FIB Universitas Lancang Kuning Pekanbaru 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar