Slogan kami

Redaksi Buletin Pustaka mengucapkan Selamat Hari Soempah Pemoeda, 28 Oktober 2013

Rabu, 12 Oktober 2011

Meningkatkan Minat baca Via Facebook…


Meningkatkan Minat baca Via Facebook…
*\ M. Adib Choirudin

Bukan sekedar satus facebook biasa, tapi berbobot dengan kosakata yang bermakna, dengan pilihan kata yang indah….
Berbicara tentang facebook berarti berbicara tentang gaya hidup. Semenjak diluncurkan, jejaring sosial ini telah digunakan tidak kurang dari 600 miliar orang di seluruh pelosok dunia (per Januari 2011). Sehingga saat ini facebook merupakan layanan jejaring sosial di internet yang paling banyak digunakan. Sampai adanya anggapan yang berkembang, “bila tidak ingin gaptek harus punya akun di Facebook”.
Adalah Mark Zuckerberg, renmaja kelahiran 14 Mei 1984 di kota New York yang membuat facebook ini. Mahasiswa jurusan ilmu komputer di Havard University awalnya membuat prototipe jejaring sosial dengan nama facemash. Yang kala itu dimaksudkan untuk situs jejaring pencarian jodoh. Caranya dengan menempelkan 2 foto yang berbeda pada situs facemash. Kemudian para pengguna dapat memilih atau memberikan keterangan mengenai foto . yang dipajang tersebut dengan kata “baik” atau “jelek”. Untuk memperbanyak data, Mark kemudian meretas kebagian administrasi di Havard University.
Sempat tersandung masalah karena perbuatannya meretas data tersebut, dan hampir dikeluarkan dari tempatnya kuliah di Harvard University, namun kreatifitas Mark Zuckerberg tidak pernah berhenti. Dia terus memperbaiki facemash. Singkat cerita, kemudian muncullah situs facebook yang menjadi fenomena di dunia itu. Sebagai informasi, di Indonesia sudah lebih dari 700 juta pemakai facebook, dan ini menempatkan Indonesia menjadi urutan kedua terbanyak pengguna facebook setelah Brasil.
Minat baca masyarakat Indonesia
Melihat aspek minat membaca masyarakat Indonesia dapat dilihat dari berbagai data/aspek. Data yang dikeluarkan oleh United Nation Development Program (UNDP) bahwa angka melek huruf masyarakat 87,7%. Angka melek huruf ini diartikan sebagai ukuran masyarakat mengerti dan mengetahui bunyi/suara dari serangkaian kata.
Yang lebih miris, survai Unesco menempatkan Indonesia sebagai Negara dengan minat baca terendah (Republika:Rabu/26-06-11). Sementara itu Organisasi pengembangan kerjasama ekonomi (OECD) menyatakan bahwa budaya baca masyarakat Indonesia menempati posisi terendah dari 52 Negara dari 52 negara dikawasan Asia Timur (Kompas, 18 Juni 2009). Dan data menurut  International Association for Evaluation of Education Achievment tahun 1998-2011 Indonesia beradapada posisi terakhir dari 35 negara yang di teliti.
Rendahnya minat baca masyarakat Indonesia , bukannya tanpa ada usaha dari masyarakat itu sendiri untuk mengatasinya. Mulai dari pemerintah, praktisi pendidikan, LSM maupun banyak yang membuat program membaca/ membuat perpustakaan, mengadakan pameran buku. Tentunya usaha tersebut patut mendapat apresiasi dan dukungan, karena tentunya hasil yang akan dicapai dapat terlihat beberapa dasawarsa ke depan.
Meningkatkan minat baca via facebook
Melihat banyaknya pengguna facebook di Indonesia, bias menjadi sarana meningkatkan minat baca. Karena membuat status di facebook yang bagus memerlukan penguasaan kosakata yang bagus, kosakata akan diperoleh dari kebiasaan membaca. Dalam meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia, dapat dimulai dari lingkungan sekolah. Misalnya seorang guru (bahasa Indonesia) membuat satu grup didalam facebook, dari grup tersebut para siswa diajak berdiskusi mengenai satu permasalahan yang bersumber dari buku yang sudah ditugaskan untuk dibaca terlebih dahulu.
Semacam resensi/ komentar buku yang kemudian didiskusikan, agar diskusi menarik, harus pula dipilih buku yang berkualitas pula, agar saat didiskusikan dengan grup facebook tersebut anggota grup menjadi tertarik untuk membaca. Tentunya masing masing anggota grup diwajibkan untuk membaca buku berbeda-beda. Berbagai macam buku yang didiskusikan, nantinya juga akan melatih para siswa untuk mengungkapkan hasil baca mereka menjadi komentar/ diskusi yang menarik. Tentunya cara tersebut hanyalah salah satu cara untuk kita memanfaatkan tren facebook mania yang booming ini. Jadi dengan demikian menggunakan facebook dengan pintar, tidak sekedar ikut-ikutan atau gaya hidup saja tapi sudah menjadi proses peningkatan diri melalui membaca.
Semoga beberapa tahun kedepan, bangsa kita tidak menjadi bangsa yang selalu menjadi nomor buncit ketika masyarakat di teliti kegemaran membacanya.
Siswa SMK N I Tengaran


Tidak ada komentar:

Posting Komentar