Slogan kami

Redaksi Buletin Pustaka mengucapkan Selamat Hari Soempah Pemoeda, 28 Oktober 2013

Selasa, 10 Mei 2011

BOOK LOVER

BOOK LOVER
*\FERANI T.A

Stela melewatkan minggu pagi yang cerah dengan bersantai sembari membaca buku favoritnya di sofa teras rumahnya. Gemerisik daun–daun yang tertiup angin serta derum pelan mesin mobil sama sekali tidak membuatnya terusik. Baru pada saat pojok matanya menangkap sesosok wanita berusia 40an dan bertubuh tambun tengah berdiri di samping tumpukan koran-koran lama, barulah Stela mengalihkan pandangan dari bukunya.
“Udah waktunya loakin koran-koran bekas itu, ya, Bik?”
Bik Nah, pembantu yang dipekerjakan orangtuanya itu tersenyum dan mengangguk sekali pada anak majikannya itu.
“Kok lebih banyak dari sebelumnya, Bik?”
“Ini sama koran-koran bulan lalu, Non. Trus ada juga majalah-majalah yang ikutan dibuang, padahal keliatannya masih baru, lho, Non!” jawab Bik Nah lengkap.
Stela menatap curiga pembantu di hadapnnya itu. “Boleh saya liat, Bik?” Stela bangkit lalu mendekati tumpukan majalah di samping Bik Nah.
Karena majalah-majalah itu ditumpuk dan diikat dengan kuat dengan tali rafia oleh Bik Nah, Stela hanya bisa melihat sampul majalahnya saja. Gadis itu terperanjat. “Bik, ini memang majalah baru. Saya beli itu kemarin. Ambil, Bik, sebelum tukang loaknya dateng!” jerit Stela pada Bik Nah.
Stela terdiam di samping tumpukan majalah barunya sewaktu Bik Nah berlari masuk mengambil gunting. 5 menit kemudian, 3 buah majalah serta 2 buah novel, sudah ada dalam dekapannya. Sepertinya ia tahu siapa pelaku yang hampir membuat majalah-majalah tak berdosa itu teronggok di tumpukan koran-koran bekas yang mau dibuang.      
Stela berjalan menaiki tangga menuju kamar adiknya, Sheila, di lantai 2. Stela mengetuk pintu kamar Sheila 2 kali. Ia baru membuka pintu itu waktu Sheila mengatakan, “Masuk!” dari dalam kamarnya.  
“She, Kakak pengen minta pertanggungjawabanmu!?” kata Stela tanpa basa-basi.
“Pertanggungjawaban?” tanya Sheila tanpa mengalihkan pandangannya dari layar HP-nya.
“Majalah-majalah kakak yang kamu pinjem semalem. Sama novel-novel milik perpustakaan daerah sini, yang seharusnya udah kamu balikin 2 bulan lalu.”
Sheila hanya melirik sekilas kakaknya dan korban keteledorannya (baca: majalah dan novel milik perpus). “Gak ada waktu balikinnya, Kak.”
Stela membuang nafas panjang. “Apa susahnya, sih, kamu luangin waktu 10 menit? Kamu ‘gak akan rugi apa-apa. Malah kamu bisa tambah pengetahuan dengan baca-baca buku di sana. Daripada gosip ‘gak karuan lewat HP.” Sindir Stela, berharap Sheila mau mendengarkan nasehatnya.
Sheila diam saja. Masih saja asyik mencet-mencet keypad HP-nya.
Merasa dicuekin oleh adik satu-satunya itu, Stela berniat untuk pergi. Sebelum menutup pintu kamar Sheila, Stela berkata, “Cintailah buku-buku itu, She, biar buku-buku itu ‘gak sembunyi waktu kamu butuhkan!” lalu Stela pergi.
***
To: Mila
Lo pasti g nyangka pa yg ka2 gue omongin. Dia bilang gini, cintailah buku2 tu, biar buku2 tu g sembunyi waktu kamu butuh. G bnget ‘kan? Mang pa slahnya lom balikin buku perpus 2 bln? Loe sependapat sama gue, ‘kan?”
Sheila mengirimkan pesan itu pada Mila, yang dibalas Mila dengan cepat.
To: She
Gue bukannya m’mihak  ka2 loe, tapi kata-kata ka2 loe  da benernya juga.” (SEND)
To: Mila
Maksud, loe? Loe juga mo nyalahin gue? Gitu!” (SEND)
To: She
Bukan gitu. Loe jangan marah dulu. Gue bilang gitu coz gue pernah ngalamin hal tu.  Loe pasti tau kalo dulu gue paling alergi pergi k perpus!? Gue pikir perpus tuh cuma tempat buat orang2 kayak Lulu, pake kacamata tebel, rambut belah tengah trus kepangan, tangannya g pernah sepi dari buku.” (SEND)
To : Mila
Y. Dulu kita sering ledekin dia si ‘Cupu’. Intinya?????” (SEND)
To : She
Trus waktu da tugas dari Bu Aghata, buat makalah tentang pertumbuhan katak dari berudu sampe jadi katak dewasa. Waktu nyari buku2 buat makalah, gue ngerasa putus asa gak dapet satu pun buku2 yang gue perluin. Buku2 tu kayak sembunyi dari gue. Belon lagi si Lulu nyelesain tu makalah dalam tempo sesingkat-singkatnya. Nah dari situ gue baru nyadarin pentingnya kita mencintai buku. Loe g ‘kan kecewa mencintai buku.” (SEND)
END
JLN. SADEWA IV/ 16 MAPAGAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar