Slogan kami

Redaksi Buletin Pustaka mengucapkan Selamat Hari Soempah Pemoeda, 28 Oktober 2013

Selasa, 10 Mei 2011

Nangka….Cita rasa alaminya

Nangka….Cita rasa alaminya
* Iwan Budiono, S.Pd
Alangkah sayang jika buah nangka yang masih ada di pohon membusuk dan jatuh. Apalagi di musim hujan beberapa bulan ini. Mungkin orang jadi tidak berselera menikmatinya. Namun apakah penilaian tersebut cukup adil bagi pohon asli Ghast Bagian Barat (India) tersebut? Tentu tidak. Pohon nangka dapat bermanfaat untuk berbagai keperluan. Agar kita semua memahami lebih dalam tentangnya, dan penilaian kita ini lebih baik. Pohon nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk, sinonim dengan Artocarpus integer, Thumb). Sejak sejarah belum dibukukan, nangka telah banyak dibudidayakan (Verheij and Coronel, 1997). Tanaman ini tumbuh secara alami di berbagai bagian daerah tropis terutama di wilayah Asia Tenggara.
Berbagai manfaat pohon nangka ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Daging buahnya (arilus/salut bijinya) bila berusia muda sangat lezat untuk sayur, makanan asinan, masakan kare, atau pun dikalengkan.  Sedangkan yang sudah matang dapat dijadikan bahan untuk rujak, jus buah atau dimakan secara segar. Dapat pula agar masa penyimpanan lebih lama maka dapat dikeringkan kemudian dicampurkan dengan gula,madu atau sirup. Daging buah nangka bisa dijadikan pengharum es krim dan minuman dingin, rasa roti dan dodol/jenang nangka. Ini semua baru daging buahnya, nah yang lain bagaimana?
Biji nangka (beton) dapat dimanfaatkan sebagai makanan kecil setelah direbus atau disangrai. Bahkan setelah direbus,biji dapat ditumbuk menjadi tepung. Sehingga dapat menjadi campuran tepung gandum untuk pembuatan roti atau mie, nyam-nyam kalau pake saus nangka segala. Daun nangka muda dapat digunakan sebagai pakan ternak. Kulit kayunya kira-kira mengandung 3,5% tanin dan dapat dibuat tali atau kain. Zat warna kuning yang dihasilkan dari ekstrak kulit kayu pohon nangka dapat dipergunakan sebagai bahan pewarna jubah sutera atau katun untuk pendeta Budha. Getah tanaman dapat untuk perangkap burung dan perekat porselen dan menambal perahu.
Kayunya tergolong setengah keras, tahan terhadap rayap dan pembusukan oleh jamur dan bakteri. Sifat alaminya adalah berkilap jika disemir dan banyak diminati sebagai bahan dasar pembuatan mebel, konstruksi bangunan dan bahan perkakas musik.  Sedangkan bagian  akarnya disukai sebagai bahan ukir-ukiran dan bingkai lukisan. Adapun bagian-bagian lain pohon ini dapat pula dimanfaatkan sebagai obat herbal. Di Cina, biji nangka digunakan sebagai tonik pendingin, bergizi dan bermanfaat mengatasi gangguan alkohol. Pati (tepung) biji nangka dapat pula disangrai kemudian menjadi camilan untuk mengobati hepatitis dan meningkatkan libido. Sedangkan daunnya dapat bermanfaat untuk mengobati luka dengan cara dipanaskan atau abu daunnya jika dicampurkan dengan abu kulit jagung dan batok kelapa dipercaya mengobati penyakit borok. Kayunya dipercaya memiliki khasiat penenang dan empulurnya dapat merangsang aborsi. Serta ekstrak akarnya dapat mengobati demam dan mencret pada anak-anak dan orang dewasa. Selamat mencoba.  (*\Anggota Perpustakaan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar