Slogan kami

Redaksi Buletin Pustaka mengucapkan Selamat Hari Soempah Pemoeda, 28 Oktober 2013

Minggu, 29 Mei 2011

MENJADIKAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI TEMPAT REKREASI

(tajuk rencana)

Gagasan menarik untuk menjadikan perpusakaan sebagai tempat rekreasi semakin mengemuka. Bagaimana mengelola dan “mewarnai” perpustakaan sebagai pusat kegiatan masyarakat yang mengedepankan unsur rekreasi dan menyenangkan menjadi sebuah tantangan bagi para praktisi perpustakaan. Tentu saja tanpa meninggalkan fungsi dasar perpustakaan sebagai tempat membaca dan mencari ilmu pengetahuan melalui buku.
Selama ini perpustakaan identik dengan tumpukan buku dalam sebuah ruangan yang terkesan kaku. Sama seperti saudara tuanya, museum, perpustakaan selalu saja dianggap sebagai tempat tujuan urutan ketujuh untuk dikunjungi. Pengunjung perpustakaan hanya datang lalu memilih buku bacaan yang disukai. Seterusnya mereka semua hanya diam membisu tenggelam dalam bacaan favoritnya. Karena memang dilarang bicara di ruang baca perpustakaan!
Seiring dengan kemajuan teknologi informasi, terbuka peluang bagi para pengelola perpustakaan untuk memadupadankan performa perpustakaan konvensional dengan berbagai sarana canggih yang menghibur.
Berbagai sarana seperti komputer yang terhubung dengan internet, media audio visual serta peralatan lainnya dapat saja dikembangkan berdampingan dengan ruang baca. Tentu saja, tetap dilarang bicara di ruang baca. Namun diruang lain, yang tidak saling mengganggu, para pengunjung dapat menikmati electronic book (e-book) melalui komputer. Sementara di ruangan lain yang kedap suara, tersedia perangkat audio visual untuk memutar berbagai film pengetahuan tentang alam semesta maupun petualangan alam dan panduan membuat alat teknologi tepat guna.
Pada sisi yang lain, disediakan tempat khusus untuk berdiskusi dan arena kreatifitas menggambar dan menulis bagi anak-anak.
Gambaran sekilas pengembangan perpustakaan itu tentu saja masih harus dikaji mendalam. Dibutuhkan sarana dan prasarana serta dana pendukung untuk menciptakannya. Namun paling tidak gagasan menjadikan perpustakaan sebagai tempat rekreasi yang menghibur dan mendidik bukan hanya sekadar “omong ayam” alias kosong belaka. Masih ada peluang dan aneka cara meningkatkan budaya membaca tanpa harus meninggalkan kegiatan yang menyenangkan. Jadi, ayo ke perpustakaan!(*/junaedi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar