Slogan kami

Redaksi Buletin Pustaka mengucapkan Selamat Hari Soempah Pemoeda, 28 Oktober 2013

Minggu, 29 Mei 2011

PERPUSTAKAAN SETIAP HARI

Oleh : Betty Kusuma
Perpustakaan adalah kata yang terlintas dalam benak setiap saya mempunyai waktu luang. Kenapa perpustakaan? Kenapa bukan ruang santai yang ada TV-nya? Kenapa bukan rumah teman? Kenapa bukan tempat-tempat lain? Jawabannya mudah, karena di perpustakaan kita sudah bisa mendapatkan semuanya. Kita menonton TV adalah untuk mendapatkan hiburan dan berita. Di perpustakaan, dua hal itu juga bisa didapatkan dengan membaca koran dan buku-buku. Dirumah teman kita bisa ngobrol-ngobrol dengan teman. Di perpustakaan, kita juga bertemu dengan banyak orang. Jadi, sama saja kan?
Sayangnya, jarak antara rumah dengan perpustakaan daerah lumayan jauh, jadi saya tidak bisa sering-sering pergi kesana. Padahal saya ingin bisa setiap hari ke perpustakaan. Lalu apa yang harus dilakukan? Saya membuat jadwal kunjungan ke perpustakaan seminggu sekali. Dalam kunjungan tersebut saya mendisiplinkan diri untuk selalu meminjam dua buah buku. Satu novel (yang kebetulan saya suka sekali membacanya) dan satu buku lainnya. Buku lain ini bisa buku dari disiplin ilmu apa saja. Pokoknya yang bukan fiksi atau karya sastra sejenisnya. Dengan begitu saya bisa selalu mendapat pengetahuan baru.
Selama berada di perpustakaan pun saya berusaha untuk membaca buku selain yang akan dipinjam. Saya tekankan pada diri sendiri untuk membaca tidak hanya yang disukai saja.
Dengan sering ke perpustakaan, alangkah banyaknya ilmu pengetahuan yang bisa kita peroleh secara gratis dan fun pula. Bayangkan saja, kita bisa mengetahui cara mengatasi hypothermia, adat dan kebudayaan di Belitong, sampai serasa keliling dunia sebagai backpacker dan “merasakan” kuliah di Sorbonne University Perancis hanya dengan membaca Tetralogi Laskar pelangi-nya Andrea Hirata. Kita dapat pula mengetahui bahwa Marina Trench adalah dasar samudera terdalam (7 mil di dasar laut) yang terletak di dasar lautan Pasifik di dekat Filipina. Tahu pula bahwa hiu kepala palu memiliki daya penciuman terbaik di laut yang disebut enhanced telencephalon olfactory lobes yang memungkinkan dapat mencium bau darah dari jarak 1 mil dari novel brillian Dan Brown, Deception Point.
Jika kita sedang suntuk atau bingung mencari inspirasi, cari saja bovel-novel pembangun jiwa karya Habbibburrahman el Shirazy atau Chicken Soup For The Soul-nya Jack Canfield dan kawan kawan atau the Secret-nya Rhonda Byrne.
Banyak sekali yang bisa kita dapatkan hanya dengan duduk manis dan membaca. Kita semua juga tahu bahwa tidak ada efek samping yang negatif dari kebanyakan membaca asalkan kita lakukan dengan benar. Jadi, jangan ragu-ragu untuk terus membaca di perpustakaan karena perpustakaan adalah sumber berbagai ilmu. So, bagi siapa saja yang memungkinkan untuk bisa mengakses perpustakaan setiap hari dan bisa mendapatkan tambahan ilmu setiap kali mereka membaca disana, maka kita patut “iri” karena mereka termasuk orang-orang yang beruntung.(*/penulis adalah pemerhati perpustakaan, tinggal di Jambu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar