Slogan kami

Redaksi Buletin Pustaka mengucapkan Selamat Hari Soempah Pemoeda, 28 Oktober 2013

Jumat, 20 Januari 2012

LAYANAN INFORMASI PERPUSTAKAAN

LAYANAN INFORMASI PERPUSTAKAAN
Oleh : Asih Winarto )*

Membangun budaya baca dan kebiasaan belajar seumur hidup perlu didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana yang memadahi. Perpustakaan merupakan salah satu sarana yang mempunyai nilai sangat strategis, karena memberi peluang kepada kalangan lebih luas untuk dapat memanfaatkannya. Penyelenggaraan perpustakaan yang dapat berfungsi sebagai sumber belajar bermutu yang terjangkau oleh berbagai kalangan, telah terbukti diperlukan dalam upaya membangun budaya baca, dan peradaban yang bermartabat.
Perpustakaan didirikan untuk kepentingan umum, berarti bahan bacaan maupun jenis layanan yang tersedia harus dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh para pemustaka. Jika perpustakaan diperuntukkan bagi kepentingan umum, dalam hal ini pemustaka yang lebih hiterogen, baik status, golongan, maupun profesi, maka bahan bacaan maupun jenis layanan yang disediakan harus juga lebih beragam sehingga dapat memenuhi kebutuhan pemustaka.
Selain beragam jenis layanan yang disediakan, sebagian besar perpustakaan pada saat ini juga sudah mulai melakukan kegiatan automasi perpustakaan. Bagaimanapun juga perpustakaan harus memenuhi kebutuhan akan tutuntan dunia modern, oleh karena itu kehadiran teknologi informasi tidak dapat dihindari apalagi ditolak. Justru dengan kehadiran teknologi informasi itu akan memberikan suatu dapak yang positif dalam penyelenggaraan layanan perpustakaan, yaitu berupa kemudahan dan kecepatan. Sehingga kehadiran teknologi informasi paling tidak akan membentuk wajah baru perpustakaan di masa mendatang. Dismping itu, Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan juga telah mengamanatkan tentang pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dalam rangka pengembangan layanan perpustakaan.
STRATEGI LAYANAN
Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat, menuntut insan perpustakaan dan juga perpustakaan untuk berjuang dan bekerja lebih keras lagi dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan serta keahlian dalam bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi, serta teknologi informasi. Perpustakaan memiliki tugas utama untuk memberikan pelayanan terbaik dalam penyediaan dan pelayanan informasi.
Untuk melaksanakan tugas itu biasanya ada empat fungsi. Yang pertama adalah : mengumpulkan, menyusun, melestarikan dan menyediakan bahan perpustakaan dan sumber informasi. Fungsi kedua adalah : menganalisa, mengolah, mendaftar dan menginformasikan pustaka yang ada kepada semua pengguna. Fungsi ketiga adalah : mengikuti perkembangan sistem kepustakaan sesuai perkembangan Iptek. Dan yang keempat adalah : ikut mendorong meningkatnya kebiasaan dan kemampuan membaca serta menulis di kalangan para penggunanya.
Michael K Buckland menyatakan, apa yang semula dinamakan layanan perpustakaan berubah menjadi layanan informasi. Hal ini dikarenakan perubahan bentuk media yang digunakan pada masa kini tidak hanya buku. Akibatnya terjadi perubahan cara mengelola keseluruhan proses penciptaan, pengkodean, penyimpanan, dan pemakaian kembali dokumen dalam segala bentuknya ( Michael K Buckland, 1988. Library Services In Theory and Content, 2nd ed. London, Pergamon Press ). Bahkan setahun sebelumnya Brian C Vickery dan Alina Vickery dalam Information Service in theory and practice, sudah  menggambarkan bahwa di samping perubahan teknologi media dan pengelolaannya, telah terjadi perubahan antara lain dalam jumlah penduduk, pembentukan kelas-kelas baru dalam masyarakat, perkembangan pesat dalam pendidikan, dan penyediaan bentuk-bentuk layanan baru bagi anggota masyarakat.
Bertolak dari pendapat para ahli tersebut, maka saat ini perpustakaan harus dapat memberikan pelayanan prima, yaitu suatu sikap atau cara  dalam melayani penggunanya dengan prinsip people based service (layanan berbasis pengguna) dan service excellence (layanan unggul). Tujuan dari service excellence adalah untuk memuaskan pengguna, meningkatkan loyalitas pengguna, meningkatkan penjualan produk dan jasa, serta meningkatkan jumlah pengguna.
Manfaat dari service excellence dapat dibedakan menjadi tiga yaitu bagi pemustaka, bagi insan perpustakaan, dan bagi perpustakaan.  Manfaat bagi pemustaka adalah tercapainya kepuasan. Kepuasan dapat tercapai dikarenakan adanya : pertama,  kebutuhannya akan informasi terpenuhi. Kedua, merasa dihargai dan mendapatkan pelayanan yang baik. Ketiga, merasa lebih dipercaya. Kemudian, manfaat yang terakhir yaitu merasa menemukan perpustakaan diidamkan dan insan perpustakaan yang profesional.
Manfaat bagi insan perpustakaan adalah rasa senang. Terjadinya rasa senang bagi insan perpustakaan dikarenakan oleh : meningkatnya rasa percaya diri insan perpustakaan, adanya kepuasan pribadi, bertambahnya ketenangan bekerja, serta  terpupuknya semangat meniti karier secara lebih mantap. Sedangkan manfaat bagi instansi perpustakaan adalah : meningkatnya profesionalisme, terjaminnya kelangsungan status perpustakaan, adanya dorongan bagi pengguna untuk lebih sering memanfaatkan perpustakaan, dan adanya kemungkinan untuk memperluas jasa, serta meningkatnya produktivitas perpustakaan. 
Cakupan layanan jasa perpustakaan dan informasi lebih strategis lagi apabila perpustakaan dikelola secara profesional antara lain dengan mengupgrade sistem perpustakaan dengan sistem komputer, internet, digital dan e-journal sehingga dapat menjadi sarana efektif pengelolaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan sarana itu para pengguna perpustakaan dapat mengakses informasi pengetahuan dan teknologi yang terkait melalui komputer dan teknologi telekomunikasi ( jaringan internet). Informasi yang diperoleh tidak hanya yang terdapat dalam katalog atau koleksi perpustakaan, akan tetapi juga yang terdapat pada perpustakaan yang lain, baik itu yang berada di Indonesia maupun yang berada di luar negeri. Perpustakaan yang dikelola secara profesional dapat melayani banyak pertanyaan akan data dan informasi ilmiah dari manapun juga di dunia ini.
Pustakawan Pelaksana Lanjutan di Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Semarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar